Tidak adanya tanggapan berarti dari Pemerintah Kota Samarinda, Pemprov Kaltim serta kepolisian mengenai kasus-kasus lubang tambang eks lahan batu bara yang membunuh 9 anak, mengundang gemas dan marah berbagai kalangan. Termasuk Alisa Wahid, putri sulung Presiden RI ke-4 Abdurahman Wahid alias Gusdur.
Secara khusus Alisa Wahid datang ke rumah Rahmawati di Jalan Padat Karya Bengkuring, Samarinda Utara, Sabtu (21/2/2015). Di rumah sederhana dari kayu itu, Alisa mendengar secarfa langsung kesedihan Rahmwati dan keluarganya karena anaknya, Muhammad Raihan, 10 tahun, menjadi korban kolam maun tambang batu bara. Putranya yang duduk di Sekolah Dasar itu meninggal setelah bermain di kolam.
Kisah mendiang bocah 10 tahun ini mengetuk hati Alissa Wahid. Putri sulung presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, ini mengunjungi Rahmawati pada Sabtu (21/2) siang.
Penggiat jaringan Gusdurian ini mengaku sedih dengan peristiwa yang dianggap musibah itu. Dia mengatakan, bila sudah jatuh korban berulang kali, pertanda tidak ada keseriusan pemerintah untuk menangani.
“Jahat sekali bila harus menunggu korban. Sudah ada sembilan anak. Harus tunggu berapa nyawa lagi agar peraturan ditegakkan? Nyawa anak manusia terlalu berharga untuk diabaikan,” ucapnya seperti dikutip di harian Kaltimpost.
Kasus sembilan anak tenggelam di lubang bekas tambang, kata dia, harusnya tak perlu terjadi. Dia menyebut sikap lalai para pengusaha tambang harusnya disanksi. Alissa mengkritik, peraturan yang seringkali dilanggar ini mengindikasikan kasus korupsi.
“Raihan dan anak-anak lain memang bukan korban langsung korupsi. Tapi aturan dan hukum yang tidak ditaati, itu adalah masalah korupsi. Bagaimana bisa ada izin padahal lokasi tambang itu sangat dekat dengan permukiman,” kata Alissa.
Dia menggambarkan, seperti mengajarkan anak tak boleh memukul. Bila sekadar diperingatkan, tanpa diberi sanksi, anak bisa saja mengulang hal tersebut berkali-kali.
“Beda saat diberi sanksi. Pasti ada efek jera. Saya yakin, saat pemerintah tegas menindak satu-dua perusahaan nakal, tak ada lagi yang berniat main-main,” jelasnya.
Alissa mengaku bakal membantu Rahmawati dan orangtua lain yang anaknya menjadi korban kejahatan tambang. Dia berharap, Raihan bisa jadi pahlawan yang menutup kasus anak tenggelam di lubang tambang. #kp/le