BeritaKaltim.Co

Diskes Bontang: Katanya Miskin, Kok Merokok?

PERDA ROKOKBONTANG, BERITAKALTIM.com – Meski belum diterapkan, perda larangan merokok harus tegas bila benar-benar diterapkan. Bahkan kepada masyarakat yang berlabel Keluarga Miskin di Bontang. Alasannya, uang untuk membeli tembakau itu tidak sedikit jika dihitung selama sebulan.

“Kalau masih mampu beli rokok, artinya bukan termasuk keluarga miskin,” tegas Indriati As’ad, Kepala Dinkes Bontang.

Bagi Indriati, harus ada sanksi yang bisa membuat efek jera. Misalnya, pelayanan gratis BPJS tidak bisa diberikan jika keluarga miskin itu menderita sakit karena rokok.

“Kalau diterapkan, kemungkinan efektif agar mereka tidak merokok lagi. Tapi ini baru usulan untuk melindungi perokok pasif,” ujar Indriati.

Bahkan, sanksi lain yang diusulkan Indriati adalah pencabutan pelang Keluarga Miskin di rumah masyarakat yang memiliki anggota keluarga perokok aktif.

Sebenarnya pengaruhnya lebih banyak kepada perokok pasif. Contohnya ibu hamil, bayi, dan anak-anak,” beber Indriati.

Selain itu, Indriati mendorong terbentuknya tim antara Dinkes, Satpol PP, dan polisi untuk menertibkan perokok aktif ketika perda ini diberlakukan.

Tujuannya, tentu untuk menjaga kesehatan dan lingkungan. “Perlu diketahui kalau asap rokok tidak hanya mengancam kesehatan mereka yang menghisapnya. Perokok pasif juga bisa kena imbasnya,” terang Indriati. #fs

Leave A Reply

Your email address will not be published.