TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.com- Hampir semua orangtua di provinsi Kaltara menginginkan anaknya mengenyam pendidikan tinggi. Tapi, sebagian besar terpaksa mengubur mimpi karena ketiadaan biaya menyekolahkan ke universitas ternama. Pj Gubernur Irianto Lambrie merasakan betul kegetiran hidup itu. Itulah sebabnya ia menjadikan pendidikan sebagai program prioritas Pemprov Kaltara.
Pemerintahan Irianto tak ragu untuk ‘berinvestasi’ jangka panjang dibidang pembangunan sumber daya manusia.”Karenanya, semenjak saya menjabat sebagai Pj Gubernur Kaltara hingga terbentuknya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, salah satu hal yang segera diinstruksikan adalah untuk segera melakukan inventarisir siswa/siswi mulai SD-SMA dan sederajat yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan demikian tidak ada lagi alasan bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya tidak sekolah karena tidak memiliki biaya,” cerita Irianto Lambrie tentang keprihatinannya atas pendidikan warga di perbatasan.
Harus ada terobosan untuk mendobrak kebuntuan pendidikan. Anak-anak yang lulus SMU dan SMK mungkin sulit menembus universitas ternama, di situ pemerintah hadir memberikan “jembatan”. Irianto Lambrie pada tahun 2014 langsung melakukan komunikasi dengan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak agar diberikan rekomendasi khusus perihal penambahan alokasi beasiswa Kaltim Cemerlang untuk pelajar di Kaltara.
“Jangan ada anak di wilayah Kaltara yang tidak bersekolah. Siapapun anak-anak kita yang punya kemauan kuat untuk melanjutkan sekolah akan kita bantu. Asalkan dia punya motivasi bagus, dan berprilaku baik,” ujar Irianto di akun facebooknya.
“Bahkan, saya juga mengusulkan melalui APBN, dimana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga memiliki program beasiswa pendidikan,” lanjutnya.
Tak cukup hanya menggratiskan biaya sekolah dan memberikan beasiswa, Irianto menjalin kerjasama dengaun universitas ternama di seluruh Indonesia. Prinsipnya, anak-anak dari Kalimantan Utara mendapat prioritas bisa sekolah di perguruan tinggi yang diajak kerjasama itu. Sebut saja diantaranya, dengan Intitut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Istitut Pertanian Bogor (IPB), Institut Tekhnologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (IU), Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), serta Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Negeri Malang (UNM). Selain itu dengan Universitas Hassanuddin (Unhas) dan Universitas Negeri Makassar (UNM) serta Sekolah Tinggi Perikanan.
“Saya juga memastikan siswa kurang mampu akan berkesempatan sama dengan siswa-siswi berprestasi. Di mana mereka berhak atas program fasilitasi kerja sama yang telah terjalin antara Pemprov Kaltara bersama sejumlah perguruan tinggi terkemuka tanah air,” tutupnya. #adver/humas