BONTANG, BERITAKALTIM.com – Walikota Bontang Adi Darma mengklaim jika sejauh ini program–program yang dijalankan Pemkot Bontang sudah berjalan baik. Saat ini, Pemkot akan membuat program yang fokus pada pengembangan SDM. Misalnya saja seperti yang terlaksana di 2014.
Di tahun itu, pemkot mendapatkan tugas pembantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan anggaran sebesar Rp 1,25 miliar lebih dan telah terealisasi 100 persen.
Secara rinci, anggaran itu ada di Dinas Kesehatan Bontang lewat program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak berupa bantuan operasional kesehatan yang dialokasikan sebesar Rp 716 juta lebih dengan realisasi sebesar Rp 667 juta lebih atau 94,52 persen dari alokasi anggaran yang ada. Sisanya, rata-rata realisasi fisik program dan kegiatan tuntas 100 persen.
Maka dari itu, pembangunan diarahkan pada upaya kebijakan dan program yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat yang menghasilkan SDM di Bontang yang unggul. Karena itu, salah satu prioritas pembangunan adalah pembangunan karakter bangsa, yang tentunya ditentukan pula oleh kecukupan gizi.
“Kekurangan gizi pada usia dini akan berimplikasi pada perkembangan anak dan selanjutnya perkembangan potensi diri pada usia produktif,” jelas Adi.
Tugas pembantuan lainnya berasal dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang disalurkan melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dissosnaker) Bontang lewat program penempatan dan perluasan kesempatan kerja. Yakni kegiatan berupa padat karya infrastruktur I yakni pembuatan jalan usaha tani dan Padat Karya Infrastruktur II yaitu pembuatan penjemuran rumput laut.
Anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan program dan kegiatan tersebut sebesar Rp 537 juta lebih dengan realisasi keuangan sebesar Rp 419 juta atau 78,04 persen dari alokasi anggaran. “Capaian rata-rata realisasi fisik program dan kegiatan juga tuntas 100 persen,” tukasnya. #fs