SAMARINDA,BERITAKALTIM.COM —Sebagai Ibukota Kaltim, Samarinda sangat berpotensi mewujudkan konsep smart city. Pemerintah harus semakin proaktif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Demikian disampaikan walikota Samarinda Syaharie Jaang usai bertemu dengan calon investor yang menawarkan sistem kontrol Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kota Samarinda belum lama ini.
Dalam pertemuan tersebut, walikota menjelaskan penerangan pada jalan-jalan di kota Samarinda sangat penting. Selain untuk membantu pengendara kendaraan, juga untuk meminimalkan terjadinya kejahatan terhadap pengguna jalan.
Menurut walikota, penjelasan dari investor ini cukup menarik dimana nantinya PJU yang ada akan terintegrasi dalam satu sistem sehingga dapat dikontrol dengan lebih cepat dan tepat jika ada kerusakan jaringan listrik maupun bola lampu. Karena menggunakan lampu LED, tentu juga akan lebih hemat energi.
“Dapat kita bayangkan kemudahan dalam mengontrol PJU kita. Sehingga ketika ada kerusakan, maka respon dari dinas terkait juga akan semakin cepat. Bahkan kita dapat mengatur level kecerahan dari cahaya yang dipancarkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikannya, meski baru dalam tahap pembicaraan tetapi dirinya merasa bahwa perkembangan kota di masa yang akan datang tidak dapat lepas dari peran teknologi yang akan semakin memudahkan dalam kegiatan pemerintah, utamanya pada skala yang luas.
Sehari sebelumnya, bahkan walikota bersama Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda, Dadang Airlangga sempat mengikuti Pameran Expo Clean & Expo Laundry 2015 yang digelar di area Pekan Raya Jakarta (PRJ) pada (25/3) lalu.
Walikota mengatakan niatnya untuk membeli 2 buah mobil kebersihan yang berfungsi untuk penyapu jalan dan penyedot debu yang terintegrasi. Pembelian ini jelasnya untuk mendukung kebersihan di kota samarinda terutama di jalan-jalan protokol.
Disampaikannya bahwa Pemkot Samarinda memang memiliki penyapu jalan, tetapi tenaga mereka juga ada batasya. Sedangkan mesin ini sederhananya dapat dipakai terus menerus. Selain itu juga jaminan pemeliharaannya selama 2 tahun sehingga pemerintah hanya perlu menyedikan operator dan BBM. Sedangkan untuk servis dan perlengkapan akan disediakan oleh perusahaan.
“Nantinya akan ada sistem lelang melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Samarinda karena nilainya juga cukup besar. Namun, pada intinya, kita upayakan yang terbaik bagi masyarakat Kota Samarinda,” pungkasnya.(hms4)
Trending
- Kapolres Purwakarta sebut sempat kesulitan evakuasi korban kecelakaan
- Polda Jabar sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
- Kecelakaan KM 92 Cipularang, Kapolda: 17 kendaraan terlibat dan 1 tewas
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat