BeritaKaltim.Co

Proyek Sarana Polder Air Hitam Diadukan ke Kejaksaan

kawasan polder air hitamSAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Proyek peningkatan sarana Polder Air Hitam dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi Kaltim dan Kejaksaan Negeri Samarinda karena dalam pengerjaannya ditemukan banyak pekerjaan yang tidak diselesaikan dan diduga menimbulkan kerugian terhadap keuangan negara.

Pelapor adalah LSM Yayasan Informasi Pembangunan dan Advokasi Sosial (YIPAS) Kaltim yang telah melakukan peninjauan ke lapangan. Proyek tersebut memang ditinggalkan terbengkalai oleh kontraktor pelaksananya, PT Anggaza Widya Ridha Mulya.

Proyek peningkatan sarana Polder Air Hitam di Jalan A Wahab Sjahranie, Kelurahan Air Hitam, Samarinda Ulu dengan nilai kontrak Rp 7 miliar, mencakup pekerjaan pemagaran, pedestarian, jogging track, dan landscap. Pekerjaan yang benar-benar selesai hanya pemagaran, sedangkan pekerjaan lainnya, nampak dikerjakan asal-asalan.

Dalam pers realessnya, YIPAS menyebut, konsultan perencana proyek itu adalah CV Mahakam Persada dengan biaya pembuatan desain Rp280.000.000. Sedangkan konsultan pengawas tak diketahui sebab di lokasi proyek tidak ditemukan lagi papan proyek.

Proyek yang tak selesai dikerjakan PT Anggaza Widya Ridha Mulya itu berada di bawah kontrol Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda yang dilelang tahun 2014 dengan masa pekerjaan berakhir 14 Desember 2014. Sedangkan sumber dananya berasal dari bantuan keuangan Pemprov Kaltim yang diluncurkan ke Pemkot Samarinda.

YIPAS menduga proyek itu setelah dimenangkan PT Anggaza Widya Ridha Mulya, berpindah-pindah tangan sebab, disebut-sebut pula yang mengerjakan di lapangan adalah PT Bonica Group. “Kejaksaan harus masuk memeriksa sebelum proyek itu dilanjutkan ke tahap berikutnya supaya bukti dugaan adanya korupsi tidak hilang di lapangan,” kata YIPAS Kaltim.

Berdasarkan pantauan di lapangan, pekerjaan yang dikerjakan asal-asalan adalah pekerjaan pedesterian. Pemasangan paving blok di pedestarian sangat tidak sempurna dan terputus-putus, bahkan sebagian sudah ada yang terlepas.

Pembuatan jogging track juga sangat tidak rapi dan diduga kuat keramik yang digunakan sudah tidak sesuai dengan spec dalam kontrak. Landscap juga belum selesai, terutama dekat Gedung Anggar.

Menurut pengunjung di Polder Air Hitam, proyek peningkatan sarana Polder Air Hitam jauh dari bagus, apalagi sempurna. “Coba lihat tuh, material proyek berserakan di mana-mana, finishing proyek sangat buruk,” kata Amal yang lagi memancing di Polder Air Hitam.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda yang baru, H Ismansyah belum bisa dikonfirmasi atas buruknya penyelesain akhir proyek tersebut sebab, sedang libur kerja. #to

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.