BONTANG, BERITAKALTIM.com- Jumlah peserta Paket C diklaim menurun oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang. Bila ditilik dua tahun terakhir, selisihnya mencapai 147 peserta. Pada 2015, jumlah pesertanya hanya 174 orang. Sementara tahun lalu mencapai 321 orang.
Badi, kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Bontang menguraikan, 174 peserta itu terdiri dari 111 laki-laki dan 63 perempuan. “Artinya masih ada 4 peserta yang ikut ujian ulangan tahun ini. Itu sudah termasuk dalam 174 orang tadi,” katanya. “Kalau memang sudah tua, justru kami sarankan untuk ikut Paket C. Nah kalau masih masuk dalam kategori usia muda, kami sarankan ikut sekolah reguler,” imbuhnya.
Badi mengingatkan, Paket C sangat penting bagi mereka yang membutuhkan ijazah untuk kerja. Ini merupakan satu diantara banyak alasan mengapa banyak masyarakat putus sekolah memilih melanjutkan pendidikannya di program ini.
Alibi lain, tak bisa mengikuti jenjang pendidikan reguler lantaran terbentur masalah ekonomi.
Kendati begitu, Badi menyatakan, saat ini sekolah negeri di Kota Taman sudah gratis. Itu artinya, tak ada lagi biaya administrasi yang menjadi dalih untuk tidak bersekolah.
“Masalah lainnya adalah kesiapan mental, terutama saat mengikuti aktivitas belajar di sekolah reguler. Faktor ini banyak yang memengaruhi untuk tidak sekolah,” tandasnya. Badi menargetkan, peserta Paket C untuk usia muda
Sementara itu, Badi mengakui, hari ini banyak orang sukses hanya dengan modal ijazah pendidikan rendah. Sayang, hal ini seharusnya tidak menjadi contoh bagi masyarakat. “Saya sarankan agar pengusaha sukses di Bontang punya ijazah pendidikan tinggi, biar masyarakat juga termotivasi,” paparnya. #fs