TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.com- Jika selama ini petani memandang bekerja tani sebagai cara hidup, Penjabat Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengajak warganya mengubah paradigma itu sebagai bisnis.
Dengan paradigma itu, pemerintah sebagai pemegang otoritas kebijakan mengarahkan program pembangunan pertanian bukan hanya semata merupakan tanggungjawab satu sektor, namun melibatkan banyak sektor. Pertanian harus dilihat dan diupayakan secara bersama-sama mulai sektor hulu hingga hilir serta jasa penunjangnya.
Arah kebijakan itu diambil setelah pertemuan Gubernur se-Indonesia yang tergabung dalam wadah Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI)
menyepakati penyiapan lahan seluas 100 ha di tiap provinsi. Tujuan penyiapan lahan 100 ha di tiap provinsi dalam rangka mencapai ketahanan dan kedaulatan
pangan di Indonesia.
Lahan 100 Ha itu akan digunakan sebagai percontohan pertanian dengan dukungan pendanaan yang berasal dari APBN yang berkolaborasi dengan pendanaan dari APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kesepakatan bersama itu dituangkan dalam bentuk penandatangan nota kesepahaman atau Momerendum of Understanding (MoU) Gubernur se-Indonesia dengan Menteri Pertanian RI Suswono di ruang Pelangi, Hotel Sangrila, Surabaya,beberapa waktu lalu.
Irianto Lambrie mengatakan pendanaan untuk membiayai model percontohan pertanian itu akan dimasukkan dalam anggaran 2015 mendatang. Modelnya seperti
demontration plot atau demplot dimana lahan seluas 100 ha di tiap provinsi akan ditanami bibit unggul sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah dengan
sistem produksi menggunakan peralatan modern. Selain itu, para petani akan diberikan penyuluhan pertanian secara langsung sehingga bisa melihat dan
membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
“Kita akan cari lahan yang ideal dan merupakan milik warga untuk diajak bekerjasama. Lahan tersebut akan dikelola diantaranya memanfaatkan inovasi teknologi
budidaya, Varietas Unggul Baru, pemupukan dan lain-lain serta petani pemilik lahan akan diberikan penyuluhan agar secara aktif mampu menerapkannya secara
efektif dan efisien dengan hasil panen maksimal,” ujarnya.
Terkait lahan yang akan digunakan, lanjut Irianto pihaknya masih akan melakukan kajian di kabupaten/kota yang potensial. Bisa saja di daerah lokasi food
estate di Kabupaten Bulungan atau dibagi di kabupaten yang ada di Kaltara dengan melakukan penanaman budi daya disesuaikan karakteristik daerahnya.
Ia menambahkan jika semua sektor bekerjasama dengan baik sesuai tugas pokok dan fungsinya maka harapan Indonesia tidak hanya mampu menjamin kecukupan
penyediaan pangannya secara nasional tetapi juga berdaulat dalam hal pangan akan mampu diwujudkan. #hmsprov/adver
Teks Foto: Penjabat Gubernur Kalimantan Utara DR H Irianto Lambrie belusukan di pasar untuk melihat hasil produksi petani yang dijual di pasar.