BeritaKaltim.Co

“Saya Tidak Bangga PDAM Setor PAD” Jaang Pimpin Rapat Teknis di IPA Gunung Lipan

Rapat Teknis PDAMSAMARINDA,BERITAKALTIM.COM –Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang tidak terlalu banyak meminta kepada PDAM Tirta Kencana Samarinda, apalagi sampai menarget Pendapatan Asli Daerah (PAD), melainkan bagaimana masyarakat sejahtera air bersih dari PDAM.
“Saya tidak bangga kalau PDAM setor PAD ke Pemkot. Yang saya inginkan, bahasa simpelnya, kalau saya putar kran, air mengalir, kualitasnya bagus dan mengalirnya lancar, bukan Senin-Kamis,” ucap Syaharie Jaang ketika memimpin Rapat Teknis dengan jajaran PDAM dan Dewan Pengawas PDAM di IPA Gunung Lipan, Samarinda Seberang, Selasa (7/4).
Makanya, sebut Jaang sengaja dirinya meminta dilakukan rapat di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan, supaya bisa langsung melihat proses pengolahan air baku menjadi air bersih yang dialirkan ke pelanggan.
“Ke depan kita akan rapat lagi di IPA yang lain lagi. Dalam rakor ini, pasti ada pemasalahan yang terungkap dan bisa disolusikan. Makanya yang rapat bukan petinggi saja, jajaran di level bawah juga ada dan diberikan kesempatan berbicara. Jadi rapat ini, bukan ajang Pak Aman, Pak Beres. Namun mencarikan solusinya,” tegas Jaang di hadapan Direktur Utama Alimuddin, Direktur Umum Yusriansyah, Direktur Teknik Said Abdul Hamid, Ketua Dewan Pengawas Zulfakar Noor dan Anggota Dewan Pengawas Arman Hendriansyah dan Makmur, juga kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Hero Mardanus dan Kepala Disciptakot Ismansyah.
Jaang mengatakan masyarakat sekarang begitu kritis dan peduli terhadap pembangunan. “Contohnya waktu saya pertemuan dengan warga Perumahan Karya Lestari, mereka membawa sampel air di perumahan mereka dengan air di Carpotek Sungai Kunjang. Memang terlihat beda, yang lebih jernih di Carpotek. Memang yang namanya mendengar keluhan, telinga harus tebal, tapi kita harus menjawabnya dengan perbaikan dan melihat sisi positif dari informasi yang diterima,” ucap Jaang lagi.
Makanya, lanjut Jaang, waktu pernah mengikuti studi banding di Palembang, hasilnya meminta kepada PDAM Samarinda untuk dibagi beberapa unit, salah satunya untuk percepatan penanganan keluhan dan masalah juga pelayanan.
Sementara Zulfakar menekankan pentingnya pengamanan di IPA dan Intake PDAM demi menjaga kualitas air dari niat oknum tidak baik. “Ini paling vital, jangan ada yang bebas keluar masuk,” tandasnya selaku ketua Dewan Pengawas.
Terkait penanganan keluhan, ia menyebutkan sudah membuat matrik keluhan pelanggan. “Keluhannya apa, wilayahnya dimana, penanganannya apa, kemudian disampaikan ke humas dan kita ada juga kegiatan rutin temu pelanggan,” tegasnya.
Alimuddin menyampaikan juga akan bertekad kuat merealisasikan harapan wali kota sebagai cerminan keinginan warga Samarinda. “Target kita 2017 bisa 100 persen, 24 jam air mengalir dengan kualitas sesuai Permenkes. Hingga saat ini kita terus berusaha hingga ke daerah pinggiran seperti target Pak Wali. Jadi tidak ada perbedaan,” imbuhnya.
Termasuk kualitas air di pinggiran maupun di kota, sebut Alimuddin karena terkendala pencucian pipa secara rutin. “Kita tidak bisa rutin karena masalah tekanan yang kurang, dimana harus ada penutupan satu arah,” terangnya.
Kekeruhan air, lanjutnya, terjadi ketika adanya kebocoran IPA, yang kemudian masuk di saat kebocoran dan upaya perbaikan. “Jadi air yang kita olah di IPA itu sudah bersih, namun kualitasnya berkurang karena adanya kotoran yang masuk saat kebocoran. Makanya itu perlunya rutin dilakukan pencucian pipa, yang terkendala lagi masalah tekanan dan harus menutup satu arah,” pungkasnya.(hms2)
Teks: Wali Kota memimpin langsung Rapat Teknis bersama jajaran PDAM di IPA Gunung Lipan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.