SAMARINDA,BERITAKALTIM.COM – Program revitalisasi perkebunan merupakan upaya untuk memvitalkan kembali perkebunan kelapa sawit dari praktik buruk pengelolaan dan hasil yang rendah menjadi lebih baik agar hasil produksinya meningkat. Khusnya untuk perkebunan kelapa sawit yang merupakan salah satu produksi terbesar di Kaltim pada saat ini.
Peningkatan luas lahan perkebunan kelapa sawit di Kaltim itu juga berdampak terhadap nilai ekspor nonmingas dan perolehan devisa dari ekspor CPO pada 2013. Karena itu revitalisasi menjadi lebih penting untuk mempertimbangkan keberlanjutan program tersebut.
Anggota DPRD Kaltim Muspandi mengakui bahwa, peningkatan luas lahan perkebunan memang merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan angka produksi. Dengan revitalisasi lahan yang ada pula kita bisa meneruskan program-program yang telah disusun.
“Revitalisasi lahan perkebunan mungkin menjadi solusi untuk meningkatkan hasil produksi perkebunan. Dengan pola ekspansi juga dipersilakan, namun harus melihat secara objektif baik dan buruknya,” katanya.
Lebih lanjut lagi Muspandi mengatakan ekspansi perkebunan tidak ada masalah, tapi harus melihat juga secara terbuka. Karena menurutnya replanting atau peremajaan kalau ditinggalkan akan menjadi eskalasi sosial di tengah masyarakat.
Untuk itu politikus asal PAN tersebut meminta pemerintah baik provinsi maupun kota dan kabupaten untuk serius dalam melakukan peremajaan di sektor perkebunan. Segala kemungkinan mesti dikoordinasikan dengan baik kepada seluruh instansi yang terkait, termasuk dengan legislatif.
“Tidak menutup kemungkinan bahwa sektor perkebunan ini nantinya juga bisa menjadi alternatif pemasukan daerah. Tentunya dengan keterlibatan seluruh elemen dalam mendorong sektor perkebunan agar lebih berkembang lagi,” ucap Muspandi. (adv/yud/oke)
Teks foto: muspandi