SAMARINDA,BERITAKALTIM.COM – Potensi besar yang dimiliki Pulau Balag-balagan, seperti minyak dan gas bumi (migas) serta sektor pariwisata kini menjadi perebutan sengit antara Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat. Keduanya bersikukuh meluluhkan hati Pemerintah Pusat mendapatkan restu kepemilikan pulau tersebut.
Menanggapi persengitan tersebut, anggota DPRD Kaltim Azhar Bahrudin mengungkapkan keseriusannya untuk ambil peran menggenggam pulau tersebut masuk ke wilayah Kaltim. Tentu memperjuangkan hal ini bukanlah perkara mudah, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus saling bersinergi dengan baik.
“Komisi I DPRD Provinsi Kaltim siap membantu dan mengupayakan agar pulau tersebut masuk ke wilayah Kaltim. Semua harus saling bersinergi agar terwujud sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat yang ada di pulau tersebut,” katanya.
Azhar yang merupakan anggota Komisi I yang sesuai membidangi Pemerintahan, hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM) menjelaskan, bahwasanya Pulau Balag-balagan tergabung dalam Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan UU No 26/2004. Namun karena Pulau Balag-balagan tidak memiliki batas wilayah yang jelas, baik secara de facto maupun secara de jure hingga saat ini, maka Pemprov Kaltim masih memiliki kesempatan untuk memperjuangkan bergabungnya Pulau Balag-balagan ke Paser.
Keseriusan Pemerintah Provinsi mengambil alih pulau tersebut sangat jelas diperlihatkan, seperti yang diwartakan dimedia cetak belum lama ini yang berencana untuk menggugat UU No 26/2004 tersebut tentang Pembentukan Sulbar di Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa tidak secara jelas menyebutkan Pulau Balag-balagan masuk ke wilayah Sulbar. Hal itu, diperkuat dengan tidak adanya ketegasan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri.
“DPRD Provinsi Kaltim siap memfasilitasi yang berkaitan dengan komunikasi. Diharapkan Pemerintah Kabupaten Paser dan DPRD Kabupaten Paser agar lebih proaktif untuk ikut serta dalam upaya rencana pemerintah provinsi kaltim menggugat tentang Pulau Balag-balagan ini,” kata Politikus PPP ini.
Kaltim menganggap bahwa secara geografis letaknya lebih dekat dengan Kecamatan Tanjung Harapan, Paser. Sebagian besar masyarakat yang berada di Pulau Balag-balagan pun menjalani aktivitas sehari-hari di Paser yang jarak tempuhnya lebih dekat hanya 30 mil. Dibanding dengan Sulbar, Mamuju, harus menempuh jarak 50 mil.
“Masyarakat Pulau Balag-balagan melakukan kegiatan sehari-hari untuk menopang hidup itu memang mereka lebih dekat ke Paser. Memasarkan hasil laut pun masuk ke wilayah Kaltim, karena sebagian besar mata pencaharian mereka adalah nelayan,” tutup wakil rakyat Dapil PPU ini. (adv/rid/dhi)
tEKS FOTO: Azhar Bahrudin
Trending
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
- Banjir Besar di Mahakam Ulu, Gubernur Akmal Malik Kerahkan Bantuan Darurat
- Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat luapan banjir
- Artis Epy Kusnandar ditangkap polisi akibat narkoba
- Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter
Terkait Status Balag-balagan, Paser Hasus Proaktif
Prev Post
Next Post