SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Hingga saat ini sebanyak tujuh demonstran (pendemo) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta masih ditahan di sel Mapolersta Jakarta Pusat. Mereka adalah enam mahasiswa berasal Kaltim, satu lainnya mahasiswa asal Jakarta, adalah diantara 70an mahasiswa lainnya yang menuntut Menteri ESDM untuk segera mengesahkan Kaltim mendapatkan hak pengelolaan saham atas Blok Mahakam.
Mahasiswa tersebut adalah gabungan beberapa organisasi kemahasiswaan di kaltim, yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), GMNI, GMKI dan beberapa mahasiswa asal Kaltim lainnya yang berkuliah di Jakarta.
Mereka ditahan karena melakukan demo yang dianggap anarkhis. Mereka pun sempat bentrok dengan aparat kepolisian yang menjaga Kementerian ESDM. Bentrok bermula ketika mereka mendesak ingin bertemu dengan Menteri ESDM Sudirman Said. Merasa tidak dipenuhi, mereka pun menggoyang-goyangkan pagar kantor Kementerian yang mengundang amarah Polisi, dan akhirnya terjadilah bentrokan yang berujung ketuhuhnya ditahan.
Kuasa Hukum mahasiswa Najamuddin dalam keterangan persnya mengatakan, hingga Kamis (16/4/2015) hari ini, ketujuh mahasiswa itu ditahan sudah sepekan (satu minggu). Dan masih akan diusahakan mereka untuk bisa dikeluarkan. Beberapa pejabat Kaltim maupun Pusat asal Kaltim memberikan jaminan kepada Polisi agar mereka dibebaskan, namun Polisi tampaknya bergeming.
“Dari Ibu Neni (anggota DPR-RI), Noorbaity Isran Noor (anggota DPR-RI) sudah membuatkan jaminan untuk polisi membebaskan mereka. Ya mau bagaimana, Polisi tampaknya masih belum mau membebaskan mereka. Tapi ke depan kita akan usahakan, kita kuasa hukum akan terus mendampingi mereka sampai bebas,” kata Najamuddin yang didampingi Agus Amri (kuasa hukum mahasiswa lainnya). #zay