SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Puluhan rumah di Kelurahan Masjid RT 14 dan RT 22 Samarinda Seberang, Jumat (17/04/2015) siang ludes terbakar. Lokasi kebakaran di kawasan padat penduduk itu membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan harta bendanya masing-masing. Sementara sejumlah warga lain berusaha memadamkan kobaran agar tidak makin meluas.
Sempitnya akses jalan membuat belasan unit pemadam dari PMK, Relawan LSM Pelik dan Balakarcana kesulitan menjangkau titik api. Kondisi tersebut diperparah oleh ketiadaan sumber air. akibatnya petugas yang membawa unit portable harus berkeliling untuk mendapatkan sumber air.
“Hambatan kita ini akibat akses yang sempit, ketiadaan sumber air dan membludaknya jumlah warga yang datang hanya untuk menonton musibah yang menimpa sebagian warga,” kata Abdurahman, Kepala badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda.
Suasana panik makin bertambah saat tiupan angin berputar arah. Bahkan warga yang memenuhi sekitar lokasi kebakaran sempat berhamburan lantaran mendengar ledakan dari dalam bangunan yang terbakar. Tangis histeris sejumlah warga yang baru mengetahui rumahnya ikut terbakar kian membuat suasana makin menegangkan.
Membludaknya warga yang datang hanya untuk menyaksian warga yang tertimpa musibah atau hanya untuk berselfi di depan kobaran api kian menambah hambatan petugas untuk bisa bekerja maksimal.
“Seharusnya warga yang tidak memiliki kepentingan jangan mendekati lokasi kejadian agar kerja petugas bisa lebih maksimal,” kata M Yusuf, Sekretaris LSM Pelik.
Kobaran akhirna berhasil dipadamkan setelah petugas dari PMK serta relawan dari LSM pelik dan Bakalarcana berupaya selama hampir dua jam. Meski begitu puluhan rumah di kawasan tersebut ludes dilalap api. Hingga kini penyebab kejadian masih dalam penyelidikan petugas. #Ahz