SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Jika beberapa pihak menaruh simpatik terhadap aksi demonstrasi yang dilakukan puluhan mahasiswa di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menuntut hak pengelolaan Blok Mahakam untuk Kaltim, maka sikap berbeda ditunjukkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Awang secara tegas mengatakan, dirinya sangat tidak suka demo mahasiswa tersebut.Secara tegas, orang nomor satu di Kaltim itu juga mengecam cara-cara mahasiswa yang akhirnya berujung kepada penahanan tujuh mahasiswa di Mapolresta Jakarta Pusat.
Bahkan Awang dengan tegas mengaku, akan menyelidiki lebih lanjut demonstrasi mahasiswa itu. Jika terbukti ada “kepentingan” tertentu alias “ditunggangi” oleh oknum tertentu di belakangnya. Awang siap melaporkan mahasiswa itu karena telah melakukan demonstrasi mengatasnamakan rakyat Kaltim, padahal rakyat Kaltim tidak setuju dengan cara-cara demonstrasi.
“Saya terus terang tidak suka cara-cara seperti itu, makanya saya mengecamnya. Nah paling yang saya tidak suka, mereka ini mengatasnamakan rakyat Kaltim, itu kan tidak benar namanya. Sudah lah, ini kan bisa dilakukan dengan cara baik-baik, dan pemerintah Pusat saya yakin komitmen untuk memberikan hak pengelolaan saham Blok Mahakam itu,” kata Awang.
Dia juga mengaku malu karena demonstrasi itu Pusat akhirnya seperti makin tertutup dan berpandangan macam-macam dengan Kaltim. “Saya malu, karena saya ini kan pernah jadi orang Pusat, pernah menjadi anggota DPR-RI selama dua periode, lulusan Lemhanas. Makanya tidak mungkin kalau minta sesuatu itu dengan berdemo, saya malu tidak suka,” tandasnya. #zay