SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Pengerjaan proyek taman kota eks SMAN 1 dan SMPN 1 Samarinda di Jalan Bhayangkara mendapat sorotan Komisi III DPRD Samarinda. Mereka menilai, proyek itu patut untuk dievaluasi, pasalnya banyak permasalahan yang ditimbulkan ketika proyek diperkirakan menelan anggaran Rp 32 miliar itu dilaksanakan oleh Pemkot Samarinda.
Ketua Komisi III Adhigustiawarman mengatakan, permasalahan itu mulai dari kurang sesuainya proyek taman kota yang diinginkan, kontraktor PT Palem Citra Indonesia, hingga pengalihan arus lalu lintas yang justru membuat lokasi kemacetan baru di Samarinda.
“Jujur saja, ini proyek kan DPRD periode lalu yang menyetujuinya. Makanya kami kurang memahami, barangkali kalau sudah kami yang menjabat, akan banyak pertimbangan dan evaluasi yang kami akan lakukan sebelum kami menyetujuinya untuk dibangun. Ini kan faktanya bisa dilihat sendiri, ini proyek taman kota bahkan bisa diasumsikan sebagai proyek gagal,” kata Adhi, yang ditemui usai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke proyek taman kota Jalan Bhayangkara tersebut.
Terutama sekali yang patut dievaluasi, ditambahkannya, adalah penutupan Jalan Bhayangkara dari arah Jalan Awang Long. Kemudian aksesnya dialihkan memutar di depan Rumah Jabatan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim dan depan Hotel Grand Sawit. “Kan mengalihkan lalu lintas ini bukan membuat jalanan jadi lancar, terutama putaran di depan Hotel Grand Sawit itu, benar-benar macet. Makanya harus kita evaluasi menyeluruh, ini tidak bisa dibiarkan sebelum semuanya menjadi terlanjur,” tandasnya. #zay