SAMARINDA,BERITAKALTIM.COM – Melalui Rapat Paripurna ke-7 yang beragendakan laporan Reses Masa Sidang I Tahun 2015, Selasa (21/4), juru bicara Daerah Pemilihan I Kota Samarinda Jahidin mengungkap permasalahan yang paling sering diutarakan warga saat reses adalah seputar persoalan banjir, dan infrastruktur.
Banjir menjadi persoalan sangat klasik bagi masyarakat Kota Samarinda, terutama ketika Kota Samarinda diguyur hujan. Penyebab banjir sendiri bermacam-macam. Draninase tak maksimal, kurangnya resapan air, dan banyaknya perusahaan tambang batu bara yang kurang tertib.
“Kurangnya air yang diserap karena kawasan penangkap juga makin kurang berakibat banjir yang meluap sampai ke area permukiman. Sementara itu, pembangunan gedung dan perumahan pun tak terkontrol sehingga beberapa daerah yang seharusnya menjadi resapan berubah fungsi menjadi daerah permukiman. Dalam hal ini, daerah resapan sangat diperlukan terutama dalam hal pengendalian banjir,” katanya.
Dari hasil kunjungan reses, anggota DPRD Provinsi Kaltim menyarankan upaya mengatasi permasalahan banjir yang tak kunjung usai ini sebaiknya dapat disikapi dengan melakukan penanggulangan secara tersistematis dan satu kesatuan (holistik) dalam bentuk sebuah perencanaan.
“Melakukan perencanaan penanggulangan banjir yang meninjau satu sistem sub Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai satu kesatuan, serta mengendalikan dengan tegas dan konsisten kegiatan pembangunan yang menyimpang dari perencanaan dan aturan tata ruang, tata guna lahan, kegiatan pembuangan sampah yang benar dan ramah lingkungan,” urainya.
Dalam hal ini, peran pemerintah daerah dibutuhkan yakni dengan menyikapi serius permasalahan banjir. Mulai dari normalisasi sungai dan pengairan, pembenahan dan perbaikan drainase, pembuatan gorong-gorong. Diharapkan pengerjaannya dapat dilakukan secara tuntas walaupun dalam penganggarannya dilakukan secara bertahap.
“Pemerintah Provinsi Kaltim dalam hal ini pun berkewajiban untuk mengalokasikan anggaran pembenahan banjir Kota Samarinda ini melalui bantuan keuangan APBD Provinsi Kaltim pada perbaikan infrastruktur yang terkait dengan permasalahan banjir,” imbuhnya. (adv/rid/oke)
Teks foto: Jahidin
Trending
- Kapolres Purwakarta sebut sempat kesulitan evakuasi korban kecelakaan
- Polda Jabar sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
- Kecelakaan KM 92 Cipularang, Kapolda: 17 kendaraan terlibat dan 1 tewas
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
Persoalan Banjir Butuh Perhatian Serius
Prev Post