BONTANG, BERITAKALTIM.com – Kerugian yang diklaim manajemen Hotel Oak Tree dikecam DPRD Bontang. Melalui anggota Komisi II, Nursalam, peninjauan ulang kontrak kerjasama sebagai langkah untuk menurunkan harga sewa dianggap tidak relevan dengan persentasi yang pernah dilakukan.
“Dulu waktu ingin mengelola wisma atlet untuk dijadikan hotel, manajemen (Hotel Oak Tree, Red.) kan sudah memaparkan program kerja untuk mencapai keuntungan. Ini kok malah mengeluh minta diturunkan harga sewa? Kami dari Komisi II ya jelas tidak sepakat,” katanya.
Bagi Salam, jika memang manajemen Hotel Oak Tree tetap mendesak penurunan harga sewa, Ketua Fraksi Golkar ini mendesak Pemkot Bontang untuk tidak mengindahkan permintaan itu. “Kalau kami nanti dilibatkan dalam pembahasan nilai sewa ini, kami akan menolak. Kalau perlu, secara tegas saya akan bilang kepada pemkot untuk dialih fungsikan saja bangunan itu menjadi sarang burung kalau alasan manajemen terus mengalami kerugian,” cetusnya.
Apalagi, ujar Salam, alibi manajemen Hotel Oak Tree yang menyatakan rugi selama menjadi pengelola tidak bisa dibuktikan dengan data.
“Bangunan itu kan aset Bontang. Kami sebagai Komisi II ya juga perlu tahu perkembangan pengelolaan aset itu. Apakah menguntungkan bagi Bontang atau tidak. Jangan tiba-tiba minta diturunkan harga sewa begitu saja,” sebutnya.
Sebelumnya, Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset (DPPKA) Bontang rencananya akan meninjau ulang kontrak kerjasama antara pemkot dengan manajemen Hotel Oak Tree.
Kepala DPPKA Edy Yuddizar mengungkapkan, ada sejumlah poin yang akan dibahas. Salah satunya mengenai harga sewa yang dibayar manajemen Hotel Oak Tree. Untuk diketahui, Hotel Oak Tree adalah aset pemkot yang dulunya menjadi wisma atlet sebelum akhirnya disepakati untuk disewakan. Nominalnya menapai Rp 125 juta per tahun.
“Ya jadi ada masukan dari pihak manajemen (Hotel Oak Tree, Red.) agar harga sewa dtinjau ulang. Karena menurut mereka, pemasukan saat ini tidak menutupi biaya produksi dan operasional sehari-hari. Makanya, ini juga yang masih dibicarakan,” papar Edy.
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan, saat ini manajemen Hotel Oak Tree belum membayar uang sewa. Sebab, jika mengacu pada isi kontrak, manajemen Hotel Oak Tree baru bisa membayar sewa ketika grand opening. “Nah sampai sekarang kan mereka belum grand opening,” terang Eddy.
Edy menegaskan, dari harga sewa, Hotel Oak Tree belum memberikan kontribusi. Tetapi, Edy mengklaim Hotel Oak Tree memberikan pemasukan bagi kas daerah. Misalnya dari pajak hotel dan pemasukan lainnya.
“Untuk sementara baru ini. Namun yang jelas, untuk menentukan apakah nanti harga sewa akan diturunkan atau tidak masih dalam pembahasan lebih lanjut. Karena kami dari pemkot juga akan berkoordinasi dengan DPRD untuk sama-sama membahas ini,” tukas Eddy. #fs