BONTANG, BERITAKALTIM.com – Renovasi terminal bus antar kota di kilometer 6 baru memang baru sebatas wacana. Tapi, Organisasi Angkutan Darat Bontang sudah meminta penerapan rencana retribusi yang diterapkan pasca perbaikan fasilitas di sana lebih ditakar lagi. Terutama bagi pengusaha dan supir angkutan kota.
Menurut Zubair, Sekretaris Organda Bontang, sah saja kebijakan retribusi diterapkan. Namun, nominalnya diusulkan tidak terlalu tinggi dan membebani pengusaha dan supir angkot.
“Paling penting sebelum diterapkan, harus ada sosialisasi dulu dan penjelasan yang konkret agar dapat diterima semua pihak,” pinta Zubair.
Dalam implementasinya, setelah dibangun portal, gerbang masuk ke terminal kilometer 6 nantinya akan dijaga petugas dari Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Bontang. Lalu untuk bisa masuk, mereka harus membayar retribusi sesuai dengan yang ditetapkan untuk setiap jenis kendaraan.
Zubair mengaku, sudah mengetahui ihwal rencana itu. Bahkan, dari informasi yang diterima, gambar rancangan renovasi di terminal kilometer 6 sudah disiapkan Dishubkominfo Bontang.
“Kalau detailnya saya tidak tahu. Tapi bagi saya, terminal di kilometer 6 itu memang harus direnovasi dan ditambah fasilitasnya,” kata Zubair.
Di samping itu, bagi Zubair, fasilitas publik seperti terminal memang sudah seharusnya memiliki infrastruktur yang laik. Tujuannya apalagi kalau bukan memberikan rasa nyaman bagi calon penumpang.
Saat ini, memang terminal di kilometer 6 jauh dari kata baik. Sejak dibangun 1992 lalu, kondisinya kian memprihatinkan setiap tahun. #fs