SAMARINDA,BERITAKALTIM.com -Menyikapi curah hujan yang cukup tinggi hingga Mei mendatang ditambah lagi pasangnya air sungai Mahakam, Dinas Kesehatan kota Samarinda telah melakukan langkah antisipasi. Langkah yang dimaksud adalah menyiapkan obat-obatan secara gratis bagi warga yang tinggal pada wilayah yang rentan tergenang air. Obat yang disiapkan disini diantaranya seperti salep untuk penyakit gatal dan juga obat diare. Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Samarinda drg Nina Endang Rahayu mengatakan pasca tergenang air, beberapa puskesmas yang menjangkau pada wilayah rawan terhadap banjir telah menyiapkan obat-obatan gratis bagi warga.
”Obat-obatan ini bisa langsung diambil pada puskesmas terdekat,” kata Nina. Antisipasi ini maksudnya sebagai langkah untuk mewaspadai penyakit pasca banjir seperti diare dan gatal-gatal.
“Untuk itu, kalau memang ada warga yang mengeluhkan sakit, bisa datang ke puskesmas, nantinya petugas disana akan langsung memeriksa apa yang menjadi keluhan warga tadi,” tuturnya.
Ia menambahkan, kondisi alam yang tak menentu sekarang pihaknya akan terus melakukan antisipasi. Bahkan sambung dia pada wilayah genangan air yang lambat surut pihaknya telah menyiapkan beberapa petugas yang bisa diturunkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan pada posko banjir.
Mengingat kata dia, imbas dari banjir tadi biasanya anak-anak paling rentan terserang penyakit. ”Hal ini karena daya tahan tubuh anak-anak masih mudah terserang penyakit,” ungkapnya.
Ia menyarankan pengawasan orang tua terhadap anak disini sangat penting khusus bagi mereka yang memang suka bermain banjir. Selain itu, ketika di rumah, tetap mengenakan pakaian yang hangat.
“Dengan begitu mampu mengantisipasi timbulnya sakit pilek, batuk bahkan gatal-gatal,” pungkasnya.
Sementara, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang meminta kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan fogging atau pengasapan untuk membasmi nyamuk secara serentak. Instruksi itu untuk mencegah mewabahnya penyakit malaria dan demam berdarah dengue (DBD) saat musim.
Jaang menilai, dengan dilakukan fogging secara serempak, maka dapat mengurangi potensi menyebarnya penyakit pascabanjir. “Fogging merupakan tindakan efektif guna mengantisipasi semakin berkembangnya penyakit malaria dan DBD di musim penghujan seperti saat ini.,” ujarnya.HMS5
Trending
- Ismail Thomas Ditahan Kejaksaan Agung Terkait Lahan Tambang
- Aksi Pencuri dengan Cara Pecah Kaca Pintu Mobil Berujung Bui
- PT Pelabuhan Samudera Palaran Dideadline TKBM Komura Tanggal 21 Bayar Rp18,6 Miliar
- Massa TKBM Komura Unjukrasa di PN Samarinda, Tuntut Eksekusi Putusan MA Rp18,6 M
- SAR Unit Samarinda Menuju Kota Bangun, Ada Warga Hilang di Sungai Mahakam
- Kebakaran di Balikpapan Selatan Musnahkan Tempat Pembuatan Profile Beton
- Dua Remaja Terseret Arus di Pantai Monpera Balikpapan, Satu Meninggal
- Bis Atlet PPU Terbalik Masuk Jurang, 11 Penumpangnya Terluka
- Bus Atlet Porprov PPU Menuju Berau Jatuh di Jurang
- Terdengar Dua Kali Ledakan, Tiga Rumah di Klandasan Ulu Terbakar