SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Banjir yang mengenangi hampir seribu rumah warga di Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang sejak Sabtu (25/4/2015) pagi hingga Selasa (28/4/2015) sore masih terjadi. Bahkan dibeberapa titik genangan airnya cukup dalam hingga lebih satu meter.
Herlina warga yang bermukim di Jalan M Said RT 12 Gang Al Azhar mengaku debit banjir hingga Selasa (28/04/2015) sore belum berkurang dan cenderung meningkat akibat tingginya curah hujan. Beruntung rumah Herlina berlantai dua hingga tidak perlu mengungsi seperti tetangganya lain yang sebagian diantaranya sudah mengungsi ke tempat lain. Meski begitu, Herlina dan suaminya tetap kesulitan beraktifitas akibat lantai dasar rumahnya terendam banjir hingga selutut.
“Saya lebih beruntung dibanding tetangga sebelah rumah sebab rumah kami berlantai dua, meski begitu kami tetap kesulitan beraktifitas lantaran lantai dasar rumah kami terendam banjir hingga selutut,” ungkap Herlina.
Masih minimnya bantuan yang diberikan sempat dikeluhkannya. Padahal bantuan yang dibutuhkan saat ini berupa perahu karet untuk mengantarkan anaknya ke sekolah serta bantuan makanan selama banjir.
“Yang kami butuhkan saat ini adalah perahu karet untuk mengantarkan anak-anak kami ke sekolah. Sebab sejak banjir melanda saya dan suami terpaksa mengendong anak-anak menuju sekolah, selain itu kami juga membutuhkan bantuan makanan dan obat-obatan selama dilanda banjir,” tambahnya.
Dari pantauan beritakaltim.com, kondisi banjir di RT 12 ini memang cukup dalam dan diakui warga sebagai musibah banjir terparah yang pernah terjadi sejak 15 tahun terakhir. Warga menuding, penyebab meluapnya sungai ini selain akibat tingginya curah hujan juga akibat aktifitas penambangan di bagian hulu sungai. Pasalnya, sebelum ada kegiatan penambangan banjir tidak separah sekarang ini.
“Menurut saya, selain akibat hujan deras, banjir separah ini sebabnya akibat aktifitas penambangan di bagian hulu sungai. Pasalnya sebelum ada kegiatan tambang banjir tidak parah seperti ini,” pungkas Herlina. #Ahz