SAMARINDA,BERITAKALTIM.COM – Setelah kasus ditemukannya pesta sabu di Lapas Nunukan, semakin membuka mata bahwa peredaran Narkoba tidak mengenal tempat. Di lapas yang harusnya ketrat akan penjagaan justru jadi sarang penyelahgunaan narkoba.
Menanggapi hal itu anggota komisi I bidang hukum dan Ham DPRD Kaltim Safuad mengatakan kasus ini bukanlah yang pertama. Lapas sebagai wadah pembinaan kini perannya mulai bergeser. Memperketat dan mendisiplinankan pengawasan harus menjadi hal mutlak.
“Memang sindikat Narkoba sulit untuk diberantas keseluruhan, mereka ada dimana-mana dan bergerak hampir disemua tempat mulai dari sekolah, kantor hingga Lapas. Berita tentang peredaran barang haram ini di Lapas hampir merata di seluruh Indonesia, hanya saja ada yang terekspos dan ada sebaliknya,” tutur Safuad.
Sebagai pimpinan, Kalapas memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga marwah tempat yang dipimpinnya agar tidak tercoreng oleh berbagai aksi yang malah menyudutkan mereka.
Pasalnya, masyarakat percaya Lapas merupakan wadah terbaik bagi mereka yang telah mendapat vonis dari pengadilan, sehingga nantinya ketika keluar diharapkan mampu menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
“Sekarang opini yang berkembang dimasyarakat, penjara menjadi tempat sekolah narkoba. Contohnya ketika seorang pemakai masuk penjara, disana dia justru belajar menjadi bandar. Ketika keluar malah tambah berbahaya. Memnag tidak kesel;uruhan tapi ini rutin terjadi. Tugas pemerintah dan semua yang ada di Lapaslah untuk memperbaikinya,” kata Safuad.
Ia meminta semua pihak segera melaporkan pihak berwajib apabila melihat tindakan serupa. Karena bagaimanapun, pengawasan semua orang akan lebih efektif.
Politikus asal PDIP ini juga menambahkan bahwa pemerintah seharusnya juga melakukan regulasi terkait inspeksi mendadak ke semua Lapas secara berkala termasuk dengan melibatkan BNN, hal ini guna meminimalisir terjadinya penyimbangan obat-obatan di Lapas dan keterlibatan oknum pengelola lapas.
“Semua menaruh kepercayaan ke Lapas. Hendaknya kepercayaan dari masyarakat harus dijaga. Mengingat keterbatasan dari pegawai Lapas maka siapapun wajib melakukan pengawasan,” tukas Safuad. (adv/bar/dhi)
Trending
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
- Banjir Besar di Mahakam Ulu, Gubernur Akmal Malik Kerahkan Bantuan Darurat
- Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat luapan banjir
- Artis Epy Kusnandar ditangkap polisi akibat narkoba
- Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter
- Prabowo dan Gibran Berangkat Dari Kartanegara Ke Gedung KPU
- Satu Tewas, Tujuh Hilang Dalam Kecelakaan Dua Heli Militer Jepang