BeritaKaltim.Co

200 Peserta Ikuti Workshop TKC 2015

KUKAR TKCTENGGARONG, BERITAKALTIM.COM– Ketua Tenggarong Kutai Carnival (TKC) Nur Fajri mengatakan Sebanyak 200 peserta mengikuti workshop Tenggarong Kutai Carnival (TKC) 2015 yang dilaksanakan di Pendopo wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) selama tujuh hari pada tanggal 4-10 Mei 2015.

Jumlah tersebut lanjut Nur Fajri, merupakan target setiap tahunnya. Peserta yang didominasi pelajar ini menunjukkan bahwa carnival yang di usung sudah dipercaya pihak sekolah sebagai kegiatan berkreatifitas yang poitif. “Ini merupakan persiapan show time fashion on the street TKC pada HUT Kota Tenggarong mendatang,” ujar Nur Fajri.

Nur Fajri menuturkan, TKC tahun ini akan berjalan secara mandiri dengan tidak menggandeng isntrutkur dari Jember Fashion Carnaval (JFC) seperti tiga tahun sebelumnya. Hal ini juga dibenarkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kukar, Sri Wahyuni. “Semangat carnaval tahun ini berbeda karena untuk pertama kalinya yang kaitan dengan persiapan penyelenggaraan carnaval di hendel oleh tim dari TKC sendiri. Biasanya selama tiga tahun bekerjasama dengan JFC,” ungkapnya.

Meski demikian, ia optimis bahwa penampilan TKC tahun ini juga tidak akan kalah meriah dari tahun-tahun sebelumnya. Secara desain, TKC telah banyak belajar dari JFC. “Ini tidak akan menyurutkan kreatifitas dari teman-teman TKC, mereka sendiri yang merancang prototipe, dan mempersiapkan workshop. Ini merupakan aplikasi Transfer Knowledge yang sudah kita dapatkan selama tiga tahun bekerjasama dengan JFC,” lanjutnya.

Sebagai informasi, tahun ini tema yang disepakati ada tiga, yaitu Sumpit, Buah Bolok dan Pesut. Sri menjelaskan dipilihnya ketiga tema tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan dan mengingatkan kembali ketiga hal tersebut kepada generasi muda. Secara tidak langsung, lanjutnya dengan mendapatkan salah satu tema tersebut peserta akan mencari tahu dan mendalami apa saja yang ada dimasing-masing tema tersebut.

“Sampit adalah senjata khas suku pedalaman yang digunakan untuk berburu, kemudian buah bolok merupakan lagu daerah Kutai yang juga menjadi makanan Rusa, dan Pesut Mahakan merupakan satwa langka yang yang masih terdapat dipedalaman sungai Mahakam. Kemungkinan masyarakat sudah mulai lupa dengan nama-nama tersebut, oleh karena itu kami ingatkan kembali melalui kostum-kostum carnaval,” tuturnya. #Wn

Leave A Reply

Your email address will not be published.