SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Perhelatan Pemilihan Walikota (Pilwali) Samarinda 2015 tampaknya akan semakin ramai terutama bursa kandidatnya. Salah satunya sikap politik yang dilakukan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Samarinda.
Dalam jumpa pers dengan beberapa wartawan, Rabu (6/5/2015), Ketua Gerindra Samarinda Helmi Abdullah didampingi beberapa pengurus lainnya menyampaikan, partai itu sudah bersepakat untuk mengusung Mirza Ananta untuk masuk dalam bursa calon Wakil Walikota (Cawawali) Samarinda. Mirza tak lain adalah
adik kandung dari ketua DPD Gerindra Kaltim Ipong Muchlissoni yang kini menjabat Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Samarinda.
“Jadi perlu kami sampaikan, informasi bahwa Pak Ipong akan kami calonkan, itu tidak. Karena Pak Ipong sudah memberikan ketegasan akan mencalonkan di
Kabupaten Ponorogo, tempat kelahiran Beliau. Nah untuk Samarinda, kita calonkan adiknya saja, yakni Pak Mirza Ananta,” kata Helmi.
Mengapa hanya Cawawali? Dikatakannya, Gerindra Samarinda menyadari, jumlah kursi di DPRD Samarinda hanya 5 kursi dan kemudian belum ada kader Gerindra
yang selevel Cawali seperti Ipong, maka posisi Cawawali adalah pilihan Gerindra Samarinda di Pilwali Samarinda saat ini.
“Awal kita menyaringnya sebanyak 5 kandidat di internal kita, dan kita menggunakan lembaga independen Pusdeham untuk menyaring dan menyurveinya, akhirnya
nama Pak Mirza lah yang tertinggi, maka itulah sikap politik Gerindra Samarinda mengusung Mirza Ananta untuk bursa Cawawali,” ujarnya.
Dan untuk saat ini, komunikasi politik Cawawali itu adalah dengan Syaharie Jaang. Kendati memang harus diakui, kandidat pasangan Jaang mengantre, namun
Gerindra tetap akan menyorong Mirza Ananta masuk dalam daftar yang akan mendampingi Walikota Samarinda saat ini.
“Dan mengapa Pak Jaang saja bukan Pak Nusyirwan? Karena kami berpikir, sampai saat ini Pak Jaang yang sudah memiliki kursi pasti, sementara Pak Nusyirwan, kami minta maaf, sampai saat ini belum ada kepastiannya diusung oleh siapa,” tambahnya.
Ditambahkannya, hingga saat ini Gerindra belum ada pilihan lain selain harus menjadikan Mirza sebagai pendamping Syaharie Jaang. “Bahwa nantinya bukan Pak Mirza, ya kita akan tunggu sikap Gerindra selanjutnya, tentu kami harus konsultasi terlebih dahulu dengan DPD dan DPP di Pusat,” tambahnya. #zay