SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Kesalahpahaman atas permasalahan pencopotan Irianto Lambrie dari jabatan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim tak dapat dipungkiri berimbas kepada kurang harmonisnya kini situasi kerja di Kegubernuran, terutama situasi di lantai 2 kantor Gubernur yang adalah ruang kerja Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekprov Irianto.
Antar staf yang menjaga masing-masing ruangan pun seperti terbawa situasi itu, di mana mereka sepertinya tak saling intens berkomunikasi satu sama lain.
Ditanyakan kepada salah satu staf diantara tiga ruangan itu, dia mengaku, khawatir kalau nanti berkomunikasi intens dengan staf lain, terlihat oleh “Bos” dia dan akhirnya kena marah.
“Kan ada CCTV, nanti saya dilihat Bos saya, bisa kena marah. Karena kami harus paham, ini kan situasinya panas antar Pak Gubernur dan Pak Irianto, jadi ya kita cari aman saja deh,” ujar staf itu yang enggan dipublikasikan namanya.
Informasinya juga, ada beberapa kebijakan yang selama ini dirasakan Irianto dirinya tak dilibatkan akan dievaluasinya lebih lanjut, diantaranya pembentukan Panitia Seleksi (Pansel) pemilihan Sekprov yang baru hingga penunjukkan Penjabat (Pj) Walikota Samarinda, Pj Bupati Paser dan Berau.
Dikonfirmasikan situasi tersebut ke Irianto, mantan Pj Gubernur Kaltara ini membantah dirinya menjadi kurang maksimal dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai Sekprov Kaltim. Adapun mengenai situasi kerja, dia akan mengedepankan profesionalitas.
“Saya akan profesional saja. Ya silakan lihat saja, saya masih dengan Pak Awang memimpin rapat, dan lain sebagainya. Saya pikir itu hanya soal kita bisa menempatkan sesuatu dan waktunya saja,” bantahnya. #zay
Teks Foto: Irianto Lambrie dalam suasana kerja di Kantor Gubernur Kaltim. (foto: Biro Humas dan Protokol Sekprov Kaltim)