SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM- Jasad Syarifah Fadhnaa Fierera korban terseret Ombak besar di Pantai Tanjung Bloam Kabupaten Lombok NTB, Jumat (8/5/2015) sore tiba di rumah duka. Kedatangan jasad anak pertama Fikry Aledrus disambut isak tangis keluarga korban yang sudah menunggu sejak siang hari. Bahkan beberapa diantaranya sempat histeris lantaran tidak menduga korban mengalami nasib seperti itu.
Anwar Barrakbah, paman korban menyebut keberadaan korban di NTB itu rencananya untuk mendaki Gunung Rinjani. Acara mendaki seperti ini sudah sering dilakukan korban semasa hidupnya karena hobinya seperti itu. Hanya saja, sebelum kegiatan mendaki dilakukan, Kamis (7/5/2015) pagi, sekitar pukul 10.00 wita korban bersama tiga rekannya menuju pantai untuk berfoto bersama.
Tanpa diduga tiba-tiba ombak besar menerjang keempatnya, membuat seluruh korban terseret ombak dan tenggelam. Dalam
peristiwa itu, korban berhasil ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
“Saat musibah terjadi, baju korban tersangkut batu karang dan kepala korban membentur batu hingga menyebabkan korban meninggal seketika,” terang Anwar Barrakbah di rumah duka Jalan Gatot Subroto, Gang 12 Samarinda Utara.
Kedukaan juga dirasakan Ziah sepupu korban yang tidak menduga musibah tragis ini menimpa korban. Terlebih sebelumnya tidak ada tanda maupun firasat korban bakal mengalami musibah. “Tidak ada firasat apapun, karenanya begitu dikabari korban meninggal saya shok dan kaget,” aku Ziah pada beritakaltim.com.
Rasa kehilangan terberat tentu dirasakan ibunda korban. Bahkan sesaat sebelum korban dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya di pemakaman umum Jalan Damanhuri, Sang ibunda nyaris pingsan lantaran tak kuasa menahan duka mendalam yang dirasakan. Dalam doa terakhirnya sang bunda berharap bisa dipertemukan lagi dengan anaknya di akhirat kelak.
“Selamat jalan anakku tercinta, tunggulah bunda di akhirat insya allah kita akan dipertemukan, selamat jalan anakku,” itulah kalimat yang
sempat terekam dari ibunda korban.
Syarifah Fadhnaa Fierera sebelum berada di NTB dirinya bersama teman sekantornya berada di Surabaya untuk melaksanakan tugas kantornya. Pasalnya, korban hingga saat ini masih terdaftar sebagai pegawai di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur. Usai menjalani tugasnya, korban meminta izin untuk pergi ke NTB dan berencana mendaki Gunung Rinjani bersama rekan-rekannya pecinta travelling. Hanya saja, baru beberapa jam tiba di NTB korban mengalami peristiwa tragis yang merenggut nyawanya. #Ahz