BeritaKaltim.Co

Menanam Dengan Sistem Hidroponik Lebih Mudah dan Murah

kukar hidroponik 2TENGGARONG, BERITAKALTIM.COM – Tiga M (Mudah, Murah dan Menyenangkan) itulah keunggulan dari menanam dengan sistem hidroponik. Tidak perlu takut cacing, dan kotor saat bercocok tanam seperti yang disampaikan Bunda Arah dan Aan Ansori selaku penggiat tanaman hidroponik asal Samarinda kepada lebih dari 20 orang peserta pelatihan hidroponik di Tenggarong, Sabtu (9/5/2015) lalu.

Bisa dikatakan murah, karena bercocok tanam dengan sistem hidroponik juga memanfaatkan barang-barang bekas yang sudah tidak bisa digunakan seperti botol- botol air mineral ataupun jerigen minyak goreng. Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan memanfaatkan barang-barang yang tidak dipakai sebagai tempat
media tanamnya.

Aan menjelaskan, sayur-sayur yang ditaman dengan cara hidroponik tidak memakai zat kimia seperti pestisida atau zat racun pembunuh hama lainnya. “Kita tidak
perlu khawatir, karena sayuran yang dihasilkan dari penanaman sistem hidroponik tidak mengguanakan zat kimia pembunuh hama. Saat ini banyak rumah makan dan penjual Kebab yang tertarik dengan sayur hasil dari Hidroponik karena lebih segar,” ucap Aan.

Peserta yang berasal dari berbagai profesi pun sangat terlihat antusias mengikuti pelatihan hidroponik yang baru pertama dilaksanakan di Tenggarong.
Pengertian hidroponik, kata Aan sberasal dari kata Yunani, yaitu hydro yang artinya “air” dan ponos artinya “mengerjakan”. Menanam dengan cara hidroponik
adalah suatu teknik/metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Media-media tanamnya dapat digunakan berupa rockwol, kerikil, pasir,sekam bakar, sabut
kelapa (cocopeat), pecahan batu bata (hydroton), atau busa.

“Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tetapi cadangan makanan dan air yang terkandung dalam tanah yang diserap akar. Berarti
tanaman dapat tumbuh tanpa tanah, asalkan diberikan cukup air dan Nutrisinya,” lanjutnya.

Selain murah, keuntungan menggunakan teknik hidroponik adalah tidak memerlukan tanah yang luas, hasil tanaman berkualitas tinggi, bebas hama penyakit,
penanaman tidak harus mengikuti musim tanam, serta penggunaan air dan pupuk menjadi lebih hemat.

Dalam pelatihan, peserta dibekali dengan Starterkit untuk pemula belajar bagai mana cara menyemai sayuran/buah hingga sayuran siap untuk dipanen. Ahmad
Rianto selaku pendukung kegiatan mengatakan kegiatan pelatihan hidroponik ini sangat bermanfaat, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga dan pemuda yang ada di
Tenggarong. “Saya sangat mendukung kegiatan positif dari komunitas hidroponik, bisa berbagi ilmu dengan teman-teman yang ada di Tenggarong. Jika telaten juga
bisa menjadi peluang usaha menginagat masih banyak permintaan sayur seperti selada yang belum terpenuhi dipasar Tenggarong,” ucap owner dari Rumah Timung 99 yang juga Kasubag Data Informasi Humas Setkab Kukar ini.

Kedepannya, ia berharap di Tenggarong bisa terbentuk komunitas Hidroponik Tenggarong, dimana mereka bisa berbagi pengetahuan ten
tang hidroponik dan makin banyak penggeliat hidropinik di Tenggarong. #Wn

Leave A Reply

Your email address will not be published.