SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Belum jelasnya status keabsahan hukum Partai Golkar di tingkat Pusat tak pelak berimbas ke daerah jelang Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) terutama para calon Golkar yang akan maju, salah satunya Rita Widyasari yang tak lain Bupati Kukar saat ini.
Nyaris bisa dikatakan menjadi calon paling kuat sehingga kembali akan terpilih untuk keduanya kalinya, namun itu tetap tak bisa menghalau Rita dari kegalauan kalau-kalau Golkar memang benar tak bisa ikut Pilkada. Karenanya diam-diam, anak mantan Bupati Kukar Syaukani HR itu menyiapkan jalur independen untuk maju.
“Yang jelas plan A tidak bisa, ya plan B lah, ya salah satunya jalur independen itu. Dan semua sudah kita siapkan, yakni mengumpulkan foto kopi KTP warga. Alhamdulillah kalau untuk mencari KTP dari total 60 ribu sampai 100 ribu, itu sudah bisa kita penuhi,” kata Rita.
Kendati demikian, lanjutnya, plan B tetaplah plan B, tetap memprioritaskan plan A untuk didahulukan. Sehingga jalur partai Golkar adalah tetap yang paling utama untuk dimajukan sambil menunggu keputusan hukum tetap yang akan dikeluarkan Pengadilan.
“Jalur partai tetap nomor satu lah. Makanya saya akan tetap menunggu sampai pengadilan memutuskannya. Saya yakin sebelum Pilkada di daerah-daerah, Pengadilan sudah memutuskannya, karena ini kan untuk kepentingan kita juga,” ujarnya.
Untuk diketahui, informasi berkembang, Rita menyiapkan jalur independen itu tak hanya soal kisruh Golkar, melainkan DPD I Golkar Kaltim tak berkehendak Rita kembali memimpin Kukar. DPD I sudah menyiapkan kader Golkar lain untuk dimajukan.
Kekhawatiran itu dilandasi, jika Rita kembali memimpin Kukar, maka itu akan semakin memuluskan Rita dalam Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Kaltim untuk menjadi ketua DPD I Golkar Kaltim. Tentu rezim DPD I yang sekarang akan tersingkir. #zay