BeritaKaltim.Co

Gali Makam yang Dibunuh Ayah Kandung, Tersangka Nyaris Diserang Warga

SAMARINDA kerumunan warga copySAMARINDA, BERITAKALTIM.COM- Proses penggalian kembali makam Syahrul Gunawan, salah satu korban pembantaian ayah kandungnya cukup menyedot perhatian warga.Ratusan warga sejak pagi sudah memadati areal pemakaman di kawasan Jalan Padat Karya Kelurahan Loa Bakung Sungai Kunjang Samarinda.

Ratusan warga yang didominasi kalangan ibu-ibu rumah tangga ini mengaku sengaja datang ke areal tersebut untuk melihat dari dekat tersangka yang tega membunuh darah dagingnya sendiri hingga empat orang.

“Saya datang kesini karena penasaran dan ingin melihat dari dekat wajah tersangka yang tega membunuh darah dagingnya sendiri hingga empat orang,” kata Winda, salah satu ibu-ibu yang memadati areal pemakaman yang dijaga ketat oleh personel kepolisian.

Diantara kerumunan warga tersebut, salah seorang diantaranya terlihat cukup emosional. Bahkan warga yang belakangan diketahui bernama Haji Nanang ini meminta agar tersangka dihukum mati karena tindakan sadis yang dilakukannya terhadap empat anak kandungnya.

“Tersangka harus dihukum mati, dia gak layak hidup jika tindakan yang dilakukannya hanya untuk membunuh anak kandungnya sendiri,” teriak Haji Nanang yang mengaku masih kerabat tersangka.

Ada 50 Personil kepolisian dari Polsekta Sungai Kunjang dan Dalmas Polresta Samarinda dikerahkan untuk mengamankan proses penggalian makam Syahrul Gunawan, Korban keempat yang mati karena dicelup ke dalam drum dan dicekokkin minyak goreng oleh ayah kandungnya tujuh tahun silam.

Seluruh personil ini disiagakan mulai pukul 08.00 wita, untuk antisipasi membludaknya massa yang datang di lokasi pemakaman yang akan digali petugas.

“Untuk mengamankan proses penggalian makam salah satu korban pembataian bapak kandung ini kita siapkan 50 personel dari Polsekta Sungai Kunjang dan Dalmas Polresta Samarinda,” Kata Kompol Siswantoro Kapolsekta Sungai Kunjang.

Dipilihnya makam Syahrul ini sebagai bahan pertimbangan untuk penggalian makam lainnya. Jika kondisinya masih lengkap dan bisa dikenali maka keempat jasad korban seluruhnya akan dibongkar.

“Kita pusatkan dulu untuk menggali makam Syahrul yang juga korban terakhir, jika memungkinkan maka nantinya keempat makam akan kita gali seluruhnya,” tambah Siswantoro.

Sedangkan untuk tim medis polisi mempercayakan proses otospsinya dilakukan dokter forensik dari sumah sakit umum Abdul Wahab Syahranie Samarinda.

Seperti diberitakan sebelumnya Sadriansyah, warga Jalan Padat Karya RT 83 Kelurahan Loa Bakung Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan menghabisi empat anak kandungnya sendiri yang masih bayi. Di antara tahun 1997 hingga 2008 di tempat terpisah.

Aksi pembunuhan pertama dilakukan tahun 1997 dengan korban Santi Purwasih, bayi perempuannya yang masih berusia dua bulan. Aksi tersebut berlanjut ke pembunuhan kedua yang dilakukan terhadap saparuddin, juga berusia 2 bulan dan dilanjutkan pada Marhat yang juga berusia 2 bulan.

Ketiganya dibunuh dengan cara dibekap. Sedangkan korban terakhir bernama syahrul yang dihabisi tersangka dengan cara dicelupkan ke dalam drum berisi air sebelum akhirnya dicekoki minyak goreng bekas hingga akhirnya meregang nyawa.

Kasus itu terungkap setelah polisi mengembangkan laporan anak pertama pelaku, seorang perempuan yang duduk di SLTP. Menurut pengaduan awal, sejak setahun belakangan anak perempuan itu diperkosa oleh ayah kandungnya. #Ahz

Leave A Reply

Your email address will not be published.