BeritaKaltim.Co

Kehormatan

nartoTembang Jawa ini, konon, ditulis oleh Kalijaga pada abad ke 14 atau 1.403 Masehi, saat masih remaja bersama temen temannya. Syairnya sarat makna. Lagunya melegenda. Bahkan bagi kalangan non Jawa di luar pulau sekalipun.

Gundul adalah kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkota, lambang keindahan kepala. Jadi gundul adalah kehormatan tanpa mahkota.

Pacul, bukan artikulen bahasa Banjar, adalah cangkul yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. Jadi pacul adalah lambang kawulo alit. Kebanyakan petani. Gundul Pacul, artinya, adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi dia adalah pembawa pacul untuk mengcangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Orang Jawa mengatakan Pa-Cul adalah papat yang ucul, empat yang lepas.

Kemuliaan seseorang tergantung empat hal yaitu, bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya.

Satu : Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyatnya. Dua : Telinga digunakan untuk mendengar nasehat Tiga : Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan Empat : Mulut digunakan untuk berkata adil. Jika empat itu lepas, maka lepaslah kehormatannya.

Gembelengan artinya besar kepala, sombong dan bermain main dalam menggunakan kehormatannya. Gundul Gundul Pacul artinya, jika orang yang kepalanya sudah kehilangan empat indera itu akan mengakibatkan Gembelengan. Sombong hati, akhirnya…..

Wakul Ngglimpang, amanah jatuh tidak bisa diselamatkan. Segane dadi sak Latar : Berantakan, sia sia tidak bermanfaat bagi kesejahteraan orang banyak.

 

 

Dr. Sunarto Sastrowardojo

Dosen Desain Interior Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur

Leave A Reply

Your email address will not be published.