BeritaKaltim.Co

Warnai Hari Kebangkitan Nasional dengan Persatuan

22MARTINUSSAMARINDA,BERITAKALTIM.COM – Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 yang jatuh pada 20 Mei 2015 lalu, menurut anggota DPRD Kaltim Martinus hendaknya diwarnai dengan meningkatkan nilai-nilai kebangsaan dan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk semakin mempersatukan seluruh elemen bangsa.

“Saya dan seluruh anggota DPRD Kaltim mengucapkan selamat menyambut Hari Kebangkitan Nasional. Berbagai iklim khususnya perekonomian nasional yang juga berimbas ke daerah hendaknya disikapi dengan positif sehingga mampu memberikan efek membangun,” kata Martinus.

Menurut Martinus kondisi bangsa Indonesia, termasuk rakyat Kalimantan Timur dalam delapan bulan terakhir dihadapkan dengan cukup banyak kesulitan-kesulitan hidup. Seperti kenaikan harga bahan bakar minyak, harga elpiji 12 kilogram, tarif dasar listrik, lonjakan harga kebutuhan pokok.

Selain itu meningkatnya tarif transportasi dan kelesuan ekonomi akibat merosotnya daya beli masyarakat.

Tapi semoga itu semua, katanya, tidak menurunkan semangat kita semua untuk tetap bekerja keras dan berikhtiar maksimal demi kehidupan kita yang lebih baik dan sejahtera.

“Ini juga sejalan dengan tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 tahun 2015, yakni melalui Hari Kebangkitan Nasional Kita Bangkitkan Semangat Kerja Keras Mewujudkan Indonesia Maju Dan Sejahtera.

Kami mengajak kepada seluruh masyarat mengingat kembali sejarah pergerakan kebangkitan nasional, dan agar selalu mengenang dan menghargai jasa-jasa para pejuang pelopor kebangkitan nasional indonesia, serta menteladani para pahlawan pergerakan kebangkitan nasional.

Mari kita jadikan hari kebangkitan nasional ini sebagai momentum untuk lebih memperbaiki bangsa ini dengan belajar dari perjalanan panjang sejarah yang sudah dilewati,”harap Martinus.

Politikus asal PDI Perjuangan ini menyebutkan para pelopor pergerakan kebangkitan nasional pada masa itu telah mampu membangkitkan rasa dan semangat, persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul selama masa penjajahan.

Pada masa itu, para pemuda belajar dari masa lalu bahwa perlawanan yang dilakukan secara kedaerahan dan sendiri-sendiri tidak membawa pengaruh yang baik bagi rakyat Indonesia Martinus menambahkan mengajak kepada semua elemen masyarakat di Kalimantan Timur dengan ragam pemikiran dan keyakinannya untuk mengisi NKRI dengan nilai-nilai yang diidealkan, bukannya malah mendekonstruksi NKRI.

Dekonstruksi terhadap NKRI dan Pancasila telah tejadi berkali-kali sejak kemerdekaan Republik Indonesia, ongkos politiknya mahal, menyengsarakan, memunculkan konflik serta friksi yang tajam, negara terombang-ambing, akhirnya kembali pada bentuk NKRI dan Pancasila seperti awal kemerdekaan .

“Nilai ini yang perlu diteladani bersama, siapapun dan dimanapun, baik di dunia politik, dunia pendidikan dan lainnya,” kata Martinus. (adv/bar/oke)
Teks foto: martinus

Leave A Reply

Your email address will not be published.