BONTANG, BERITAKALTIM.com – Komisi III DPRD Bontang kembali menyoroti pembangunan gedung Sport Center. Sebab progres pembangunan pusat olahraga itu tidak sesuai target.
Anggota Komisi III Dahnial mengatakan, sampai saat ini progres pembangunan yang dilakukan pihak kontraktor baru mencapai 31 persen. Padahal jika sesuai jadwal dan target, seharusnya progres pembangunan sudah mencapai 39 persen.
“Dana yang diterima pihak kontraktor sebesar Rp 7,5 miliar. Seharusnya dengan jumlah sebesar itu pengerjaan sudah sampai 39 persen. Tapi buktinya, pengerjaan baru 31 persen saja. Masih ketinggalan 8 persen dari target. Artinya penganggaran tidak sesuai dengan progres pengerjaan” ungkap Dahnial di gedung DPRD, Rabu (20/5/2015).
Melihat kondisi saat ini, dia juga menduga bahwa kontraktor terkesan tidak siap. Terutama dari sisi keuangan. Pasalnya, pihak kontraktor hanya menunggu kucuran anggaran dari pemerintah.
“Saya curiga kontraktor tidak siap, tidak punya modal. Ini menjadi ke khawatirkan kami. Itu sebabnya kami dari Komisi III akan benar-benar mengawasi pembangunan Sport Center. Dan kami pastikan akan kembali menggelar sidak,” tegas politisi Gerindra ini.
Salah satu alasan Dahnial menyebut kontraktor tidak siap, saat melihat jumlah karyawan di lapangan. Saat ini, kata dia, jumlah karyawan di lapangan hanya sekira 40 orang saja.
“Nilai pembangunan Sport Center itu Rp 18 miliar, besar. Tapi masa karyawan di lapangan hanya 40 orang,” kata dia.
Itu sebabnya, dia kembali mengegaskan bahwa Komisi III akan terus memantau perkembangan pembangunan Sport Center.
Melihat kondisi seperti ini, Dahnial mengaku pesimis kontraktor dapat menyelesaikan hingga masa pengerjaan berakhir di akhir Desember mendatang.
“Kalau hasil rapat bersama kontraktor, mereka yakin dapat menyelesaikan sesuai target. Namun melihat kondisi rill di lapangan kami pesimis. Kami mengkhawatirkan gara-gara tidak selesai, bisa-bisa menjadi Silpa (Sisa lebih penggunaan anggaran) lagi,” ujar Dahnial. #fs