SAMARIN,DABERITAKALTIM.com –Menjadi salah satu alumni Universitas Widya Gama Mahakam yang berhasil, Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang diminta terstimoni oleh tim dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) yang beranggotakan 3 orang, yaitu Prof Hadi Sutanto, DR Djoko Suprapto, dan DR Setyo Pertiwi.
Dalam testimoninya, Jaang mengatakan peran alumni sangat penting untuk memajukan almamaternya.
Salah satunya dapat dengan cara memberikan bantuan pemikiran, masukan terhadap perubahan kurikulum hingga bantuan pembangunan fisik universitas.
“Meski tidak harus besar-besaran, tetapi alumni harus terus berpartisipasi mendorong almamaternya untuk semakin maju dari waktu ke waktu,” ungkapnya.
Menurut Wali kota, mahasiswa seringkali kekurangan media untuk menjelajahi kekreatifitasan dan keinovatifan mereka.
Oleh karenanya dosen menjadi salah satu yang berperan dalam melakukan pembinaan bagi mahasiswa dalam mengembangkan kreatifitas dan inovasi.
“Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah meningkatkan penelitian yang dilakukan para dosen.
Dimana setiap penelitian diarahkan untuk melibatkan mahasiswa.
Kemitraan antara dosen dan mahasiswa inilah menjadi media yang cukup strategis untuk melakukan transfer ilmu,” paparnya.
Jaang juga mengatakan agar mahasiswa diberikan pengetahuan praktis dalam bentuk praktek sehingga pemahaman mahasiswa tidak terbahas pada teori saja dengan demikian dapat menjadi modal awal untuk dapat bersaing memperoleh pekerjaan setelah lulus nantinya maupun membuka lapangan kerja.
“Menjadi pegawai atau karyawan tentu baik, tetapi kalau bisa membuka lapangan kerja tentu akan lebih baik lagi,” harapnya.
Sementara itu, DR Djoko Suprapto, mengatakan dewasa ini dimensi ekonomi telah mendominasi tuntutan masyarakat terhadap dunia pendidikan.
Lembaga pendidikan yang lulusannya mudah mendapat pekerjaan sangat diminati.
Namun Lembaga pendidikan perlu mensikapinya dengan tepat dan merespon hal tersebut.
“Perguruan tinggi harus menjadi pelopor dalam pembinaan dan pengembangan Sumberdaya manusia dengan tetap berorientasi atas pendidikan, melalui penciptaan lingkungan yang kondusif serta mengakomodir kebutuhan masayarakat melalui kesiapan mendidik manusia yang dapat terserap oleh dunia usaha sesuai spesifikasinya masing-masing,” jelasnya.
Dirinya juga menyarankan agar minimal 5 tahun sekali, Perguruan Tinggi dapat mengevaluasi kurikulum dan silabus pengajaran dengan mengajak stake holder, alumni dan praktisi lain sehingga aplikasi pendidikan terhadap dunia kerja benar-benar sesuai. (HMS4).