SAMARINDA,BERITAKALTIM.com –Kepala Kesbangpol Samarinda Erham Yusuf menilai remaja atau generasi muda zaman sekarang di mata mereka seolah-olah politik tak lebih sekadar medan dan laga perebutan kekuasaan yang tujuannya sama sekali tidak berhubungan dengan kepentingan umum atau kaum muda.
“Atas anggapan ini, generasi muda sebagai generasi masa depan politik negeri ini kurang paham bahkan kurang menyukai politik.
Makanya itu sangat penting pembelajaran politik yang dilakukan hari ini bagi siswa SMA Negeri 3,” ucap Erham dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Kesbangpol Samarinda M Saleh ketika membuka Pembelajaran Pendidikan Politik bagi Pelajar di SMA Negeri 3 Samarinda, baru-baru ini.
Dikatakan Erham, pemahaman politik dalam arti sesungguhnya dapat mempengaruhi pandangan yang dianut politisi dan akan menentukan tindakan politisinya.
“Jika pandangan nilai politisinya salah, maka tindakan politisinya juga tidak benar.
Dampaknya buruk bagi kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pendidikan politik ini ditujukan pada pelajar SMA dengan menitikberatkan pada etika politik, budaya politik dan penanaman cinta akan Indonesia.
Senada disampaikan pula narasumber Gabriel Gaja Tukan, dimana menurutnya saat ini rata-rata usia siswa SLTA berkisar 16-18 tahun.
“Dapat dibayangkan berapa kali siswa yang semula sebagai pemilih pemula akan mengikuti perhelatan politik (Pilkada wali kota/bupati dan Gubernur) di daerahnya berkenaan Pilkada.
Jika dianalisis maka seringnya siswa terlibat dalam kegiatan berpolitik akan muncul beberapa kondisi psikologis,” ucap Gabriel.
Misalnya, rinci Gabriel, kejenuhan akibat kegiatan Pilkada yang monoton dan siswa sekadar dianggap anak bawang yang belum tentu aspirasinya dapat didengar oleh pemenang Pilkada atau pemda setempat.
“Disinilah betapa perlunya pendidikan politik,” pungkas Gabriel dalam kegiatan yang diikuti 100 pelajar ini.(hms2)