BONTANG, BERITAKALTIM.com – Anggota DPRD punya agenda baru di awal pekan. Bukan rapat dengan Pemkot atau instansi lain. Agenda baru itu adalah ‘Bincang Pagi’ dengan awak media di Kota Taman.
Kegiatan seperti ini memang pertama kalinya digelar. Di dalamnya membahas soal isu-isu terhangat di Bontang dan pemaparan hasil kerja DPRD dalam sepekan
terakhir. Rencananya, kegiatan ini akan digelar setiap dua kali dalam sebulan.
Kegiatan perdana ini berlangsung di Ball Room Hotel Bintang Sintuk dipimpin langsung Ketua DPRD Bontang Kaharuddin Jafar. Selain itu, jajaran anggota dewan
yang turut menghadiri Bincang Pagi kemarin adalah Ketua Komisi I Agus Haris, Ketua Komisi II Ubayya Bengawan, Ketua Komisi III Rustam, Ketua Fraksi Golkar
Nursalam, Ketua Fraksi ADPS Ridwan K, dan Ketua Banleg Setiyoko Waluyo.
Dari sekian banyak diskusi dan isu-isu yang dibahas kemarin, salah satunya adalah soal mandeknya beberapa pembangunan di Bontang. Pembangunan Pasar Rawa
Indah Bontang misalnya, yang dipastikan tak bisa rampung tahun ini. Diprediksi hingga berakhirnya masa pengerjaan di Desember mendatang, progres pembangunan hanya 50 persen saja.
Kondisi ini terjadi akibat proses penyelesaian sengketa lahan belum juga rampung. Masyarakat yang menggugat sebagian lahan lokasi pembangunan mengajukan
banding, setelah Pengadilan Negeri (PN) Bontang memutuskan Pemkot Bontang menang dalam kasus itu. Sayangnya, Pemkot belum berani mengambil keputusan
melakukan pembangunan di lahan bersengketa, sebelum ada keputusan yang berkekuatan hukum tetap.
“Dari keterangan pihak kontraktor, bisa dipastikan hingga akhir Desember nanti hanya bisa mengerjakan hingga 50 persen saja. Hal ini disebabkan masih ada
lahan yang bersengketa,” kata Ketua Komisi III DPRD Bontang Rustam, di dalam acara ‘Bincang pagi’ antara DPRD Bontang dan awak media di Ball Room Hotel
Bontang Sintuk.
Di tempat sama, Ketua DPRD Bontang Kaharuddin juga mengungkapkan hal sama. Namun, tak hanya soal terganggunya proyek Pasar Rawa Indah, dia juga mengungkap kemungkinan gagalnya pembangunan Pasar Citra Mas Lhoktuan.
“Kecil kemungkinan Pasar Citra Mas bisa dibangun tahun ini, karena waktu pengerjaan yang tinggal beberapa bulan lagi,” tutur Kahar.
Katanya, masa pengerjaan proyek tersebut hanya sampai Maret 2016 mendatang. Jika dikurangi dengan waktu lelang dan persiapan lainnya, kemungkinan waktu untuk pengerjaan hanya tersisa beberapa bulan saja.
Akunya, Komisi III telah melakukan rapat hingga beberapa kali dengan pemerintah untuk membahas proyek tersebut. Akan tetapi, belum ada solusi.
“Sudah dilakukan pembahasan beberapa kali, tapi sampai saat ini tidak ada solusi dan belum ada jalan keluar. Maka dari itu, dipastikan Pasar Rawa Indah tidak
akan rampung tahun ini,” kata Rustam.
“Katakanlah, bulan Juni dilelang, proses pengerjaan mungkin saja baru bisa dua bulan berikutnya. Waktunya tentu sangat mepet. Dan sampai saat ini lokasi
untuk pasar sementara juga belum ditentukan,” jelasnya.
Kendati demikian, Kahar mengaku tetap mendukung agar program tersebut masih bisa dimulai tahun ini. Mengingat keberadaan pasar tersebut untuk kepentingan
masyarakat. Namun, dia mengingatkan agar proses pembangunan tetap sesuai spesifikasi dan sesuai aturan.
“Kami tetap mendukung kalau pemerintah bisa menyelesaikan hal teknis dan bisa membangun dengan sisa waktu saat ini. Akan tetapi kami ingatkan agar
pembangunan tetap dilakukan secara professional,” ujarnya. #fs