BeritaKaltim.Co

Jaang Sidak Sembako Jelang Ramadan

sidak beras bulogSAMARINDA,BERITAKALTIM.COM –Isu nasional tentang beredarnya beras plastik di pasaran langsung mendapat respon cepat oleh Pemerintah Kota Samarinda. Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang langsung memimpin sidak di beberapa lokasi (28/5) seperti Pasar Rahmat, Gudang Bulog, Pasar Pagi.

Sidak ini juga ditujukan untuk memantau secara langsung harga dan ketersediaan barang sebelum memasuki bulan Ramadan.

Tim terdiri dari ketua MUI Samarinda KH Zaini Naim, Kepala Bagian Ekonomi Edy Mariansyah, Asisten II Suko Sunawar, kepala Dinas Pasar Sulaiman Sade, Disperindag La Musi, Bulog Tunggul, Sholeh, Kabag Humas Masrullah, Dishub Herry Nurdy, UPTD Pasar Segiri Jufri, UPTD Pasar Pagi, Agus Basuki, Kepala Deputi BI Samarinda Harry Adinta, kepala Diskanak Syamsul Bahri.

“Beras plastik hanya isu belaka, buktinya di Samarinda tidak ada terbukti satupun ada campuran beras plastik. Selain itu kami memantau harga pasaran sebelum masuk bulan Suci Ramadhan mendatang,” tambah Jaang.

Sedangkan Sembako untuk persiapan Bulan Ramadhan diperkirakan tidak ada masalah karena pasokan tetap lancar dan harga stabil. Agar pada bulan Ramadhan umat muslim bisa beribadah dengan tenang tanpa memikirkan isu harga sembako Pemerintah Kota Samarinda melalui Disperindag akan melakukan sidak rutin harian ke pasar–pasar di Samarinda yang bertujuan bila ada kenaikan bisa terpantau.

“Sebenarnya tidak ada kewajiban di Bulan Ramadhan sembako itu naik, namun sepertinya ada perda yang tidak tertulis, andai harga naik harapan Pemkot kalau bisa yang sewajarnya saja jangan berlebihan,” sambungnya.

Pertumbuhan ekonomi sendiri di Samarinda sangat bagus sehingga inflansi harga bisa ditekan bahkan yang menggembirakan inflansi Samarinda terendah untuk wilayah Kaltim.

“Pengendalian inflasi di Samarinda diserahkan kepada tim Bank Indonesia agar distribusi dan pasokan barang tetap lancar,” ungkap Harry Adinta.

Sedangkan penyerapan anggaran APBD Pemkot Samarinda akan fokus menyelesaikan proyek–proyek multi years yang sudah berjalan, bahkan dari APBD Murni melalui Cipta Karya semenisasi jalan lingkungan dan gang masih 400 titik.

Dan dari APBD Perubahan semenisasi tinggal di lihat lokasi atau panjang juga lebarnya karena anggarannya bervariasi mulai terkecil sampai besar.

“Penyerapan anggaran fokus kita untuk selesaikan proyek yang sudah berjalan seperti fly over, dan lainnya sedangkan untuk anggaran pemeliharaan, anggaran tidak dikeluarkan semua di simpan 5 persen karena kalau diberikan semua kepada kontraktor dan masa pemeliharaan selama tiga bulan terjadi kerusakan tidak susah urusannya,” pungkas Jaang. Hms 14

Leave A Reply

Your email address will not be published.