BeritaKaltim.Co

Gara-gara Sanksi FIFA Persiapan Timnas U-16 dan U-19 Buyar

SAMARINDA 1fahri husaini pelatih timnas U16 dan U19SAMARINDA,BERITAKALTIM.COM- Gara-gara sanksi FIFA, persiapan Timnas U-16 dan U19 untuk menghadapi piala AFF dan kualifiasi AFC 2015 buyar. Bahkan seluruh pemain termasuk pelatihnya dipulangkan ke daerah masing-masing. Pemulangan seluruh pemain ini ditegaskan Fahri Husaini saat ditemui di sebuah pusat perbelanjaan di Samarinda Minggu (31/05/2015) siang saat menuju ke Bontang.

Menurut Fahri, seluruh pelatihan sudah diakhiri minggu pagi dan setelah itu seluruh pemain langsung dipulangkan ke daerah masing-masing termasuk dirinya. Fahri mengaku sanksi tersebut sangat menyakitkan sebab disaat seluruh persiapan latihan sudah matang harus buyar gara-gara sanksi tersebut.

“Ini sangat menyakitkan bagi semua pihak mulai pemain, pelatih dan masyarakat Indonesia. Sebab disaat kita berupaya meningkatkan prestasi melalui pemusatan latihan yang sudah disusun tiba-tiba dibuyarkan oleh sanksi FIFA,” tegasnya saat ditemui di sebuah pusat perbelanjaan di Samarinda, Minggu (31/5/2015) siang.

Fahri juga kuatir sanksi FIFA yang tidak berbatas waktu ini akan mempengaruhi kondisi fisik pemain yang berdampak pada buruknya prestasi. “Ya kita semua sangat kuatir dengan sanksi FIFA yang tidak berbatas waktu ini akan mempengaruhi kondisi fisik pemain,” tambahnya.

Untuk kelanjutan nasib pemain U16 dan U19 ini Fahri masih menunggu arahan PSSI. Fahri pun siap sedia jika sewaktu-waktu PSSI memanggil seluruh pemain untuk kembali berlatih. “Saat ini kami masih menunggu arahan PSSI dan kami selalu siap sedia kapanpun dibutuhkan,” kata Fahri kemudian.

Fahri berpendapat, kisruh antara PSSI dan Kemenpora ini harus diakhiri demi olahraga sepakbola di tanah air. Fahri juga melihat keputuan pembekuan PSSI oleh Kemenpora merupakan keputusan yang terburu-buru. Pasalnya, jika ingin memperbaiki persepakbolaan di Indonesia bukan dengan cara membekukan PSSI. Ia menyarankan sebaiknya PSSI dan Kemenpora bertemu untuk mengolah konsep terbaik guna meningkatkan prestasi sepakbola.

Terkait pernyataan Presiden Jokowi yang mengukur prestasi sepakbola yang dihitung dengan jumlah penduduk merupakan pernyataan yang tidak mendasar. Pasalnya, jika jumlah penduduk jadi ukuran maka India dan Cina merupakan negara yang layak menjadi juara dunia.

Fahri berharap, kisruh persepakbolaan Indonesia ini harus segera diakhiri. Kedua belah pihak yang bersengketa harus segera berdamai agar kompetisi bisa kembali berlanjut.#Ahz

Leave A Reply

Your email address will not be published.