BeritaKaltim.Co

Marangkayu Jadi Jalan Alternatif

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 75
CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 75

BONTANG, BERITAKALTIM.com- DPRD Bontang tak hanya serius untuk mendorong terlaksananya perbaikan jalan poros Bontang-Samarinda. Akan tetapi, para legislator dari Kota Taman ini juga ikut mendorong agar memaksimalkan jalur alternatif, yakni jalur Bontang-Marang Kayu-Muara Badak.

Ketua Komisi II DPRD Bontang, Ubayya Bengawan mengatakan, apabila jalur alternatif itu bisa maksimal, bisa dipastikan akan mempercepat perkembangan di kawasan Bontang Lestari.

“Kalau jalur Marang Kayu dan Muara Badak itu ramai, otomatis kawasan Bontang Lestari akan lebih cepat berkembang. Karena rutenya dari jalan Bontang Lestari,” kata Ubayya di acara ‘Bincang Pagi’ antara DPRD Bontang dan awak media di Kota Taman, belum lama ini.

Selain itu, jalur alternatif ini bisa menjadi solusi jika jalan poros utama terkendala. Sebab seperti diketahui, kemacetan sering kali terjadi di jalan poros Samarinda-Bontang, khususnya di kawasan Gunung Menangis. Bahkan tak jarang kemacetan kerap kali membuat arus lalu lintas lumpuh total.

“Itu sebabnya selain fokus mendorong perbaikan jalan poros Samarinda-Bontang. Kami juga berupaya mendukung untuk jalur alternatif. Yakni melalui rute Marang Kayu dan Muara Badak itu,” ujarnya.

Sejauh ini, yang dilakukan DPRD Bontang adalah sudah mengkomunikasikan hal ini ke DPRD Kaltim.

“Mendapat respon yang positif dari DPRD Kaltim, bahkan sudah dianggarkan melalui APBD Provinsi untuk memperbaiki jembatan-jemabatan yang rusak di jalur itu,” kata Politisi Demokrat ini.

Sebelumnya, soal jalur alternaif ini juga sudah disuarakan Wakil Ketua Komisi II DPRD Bontang Arif. Belum adanya jalur alternatif membuat masyarakat Bontang dan sekitarnya sangat bergantung pada jalan poros yang ada saat ini.

Padahal, kata politisi Hanura itu, jalan poros Bontang-Samarinda tidak bisa dijadikan jalan satu-satunya. Karena jika jalan poros Bontang-Samarinda terjadi sesuatu maka bisa dipastikan aktivitas masyarakat Bontang akan lumpuh. “Bukan Bontang saja. Termasuk Kutim dan sebagian di daerah Kukar. Karena jalan ini yang menjadi satu-satunya akses,” ucap Arif beberapa waktu lalu.

Itu sebabnya, dia meminta agar pemkot mulai memikirkan untuk mencari jalan alternatif penghubung lainnya. Jangan bergantung dengan jalan poros yang ada saat ini. Untuk mewujudkan hal itu, pemkot harus membangun komunikasi dengan daerah lain yang terhubung dengan jalan poros tersebut. “Ada tiga daerah yang sangat bergantung dengan jalan poros itu. Kita buka komunikasi dengan mereka. Ini domainnya pemkot,” ucap dia.

Arif menuturkan, legislatif berharap ada sikap aktif dari pemkot untuk membangun komunikasi itu. Bisa terlebih dahulu berkomunikasi dengan Kutim, karena jaraknya yang dekat. Atau membuat pertemuan yang dihadiri pemegang kebijakan di tiga daerah tersebut. DPRD, kata dia, akan sangat mendukung bila langkah itu dilakukan. “Komunikasinya bisa dilakukan dengan cara, misalnya, pemkot mengajak dua daerah itu untuk untuk sama-sama membangun jalan alternatif. Desa Santan bisa menjadi titik awal pem-bangunan jalan alternatif,” ungkapnya. #fs

Leave A Reply

Your email address will not be published.