TENGGARONG, BERITAKALTIM.com- Disambut gamelan mirip kesenian Jawa, ratusan undangan dari berbagai strata Minggu (7/6/2015) pagi menghadiri ritual adat keraton berupa mendirikan Tiang Ayu. Ritual itu sebagai penanda dimulainya pelaksanaan Erau yang digelar di Museum Tenggarong, bersebelahan dengan kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara.
Menurut kerabat kesultanan, Mendirikan Tiang Ayu ini menjadi moment sangat penting untuk pelaksanaan Erau. Pasalnya, mendirikan Tiang Ayu ini menjadi gambaran kebersamaan antara kerabat kesultanan bersama masyarakat dan pemerintah.
“Mendirikan Tiang Ayu merupakan ritual paling utama menandai dimulainya pesta Erau sekaligus menjadi gambaran kebersamaan antara kerabat kesultanan dan masyarakat serta pemerintah,” kata Aji Bambang Muhammad.
Ritual yang dimulai pukul 09.00 wita itu didahului dengan mendirikan sebuah tongkat yang sudah diberi sesaji yang diberi nama Tiang Ayu. Untuk mendirikan tongkat setinggi hampir dua meter ini dilakukan beberapa orang mewakili kerabat kesultanan dan masyarakat yang saling berhadapan sementara Putera Mahkota memegang bagian ujung dari Tiang Ayu. Maknanya, wujud rasa syukur antara kerabat kesultanan dan masyarakat atas rejeki yang diberikan selama satu tahun terakhir.
“Inilah yang disebut dengan kebersamaan antara kerabat kesultanan sekaligus wujud syukur atas rejeki yang diberikan Yang Maha Kuasa,” tambah Bambang.
Sementara itu di sela ritual, kesultanan Kutai Marta ing Dipura Sultan Aji Muhammad Shalehuddin II berkesempatan memberikan penghargaan pada salah seorang tokoh masyarakat. Gelar dan kehormatan ini diberikan atas jasa-jasanya untuk ikut mensejahterakan masyarakat Kutai Kartanegara. Dibagian akhir ritual, Putera Mahkota kesultanan membakar obor sekaligus menandai dimulainya pelaksanaan Erau. #Ahz