SAMARINDA,BERITAKALTIM.com –Kota Samarinda kembali membuat gebrakan dalam pelayanan. Kali ini melalui Puskesmas Sempaja dengan melaksanakan Manasik Kesehatan Haji melalui program Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM).
“Kegiatan manasik kesehatan haji melalui program Posbindu PTM oleh Puskesmas ini sepertinya satu-satunya di Indonesia. Bahkan akan dirujuk dari kementerian supaya bisa diikuti. Oleh karena itu,” ucap Kepala Seksi Kesehatan Khusus Wahyudinata ketika mewakili kepala Dinas Kesehatan Kaltim dalam sambutannya membuka manasik kesehatan di Puskesmas Sempaja, Jumat (5/6) pekan tadi.
Wahyudinata yang didampingi Pengelola Program Kesehatan Haji Andi Adnan dan narasumber dr Ida Ayu mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih dan berharap bisa diikuti Puskesmas lainnya di Samarinda maupun Kaltim
Senada disampaikan pula Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Samarinda dr Slamet Subagyo yang mewakili kepala dinasnya. Menurutnya ini bisa merangsang penyiapan diri para calhaj secara fisik dan mempersiapkan fisiknya untuk melaksanakan ibadah haji saat di Tanah Suci.
Kepala Puskesmas Sempaja dr Irama Madjid mengatakan biasa yang dilakukan hanya pemeriksaan, namun di Manasik Kesehatan melalui Posbindu PTM Puskesmas Sempaja, akan dilakukan pembinaan termasuk pembekalan wawasan tentang kesehatan dalam mempersiapkan diri dan saat pelaksanaan.
“Sekaligus juga dilakukan pemeriksaan kesehatan, sehingga bisa diketahui kondisi calon tamu Allah itu dan langsung diberikan rekomendasi kesehatan terkait hasil pemeriksaannya,” ungkap Irama.
Menurutnya pentingnya menjaga kesehatan sebelum keberangkatan, saat pelaksanaan ibadah dan setelah kembali ke tanah air.
Ketua Panitia Manasik Kesehatan Haji dr Siti Nuriatus Zahrah mengatakan kegiatan ini diikuti 45 calhaj di wilayah puskesmas Sempaja, baik yang akan berangkat tahun ini maupun yang daftar tunggu termasuk mereka yang mandiri.
“Kegiatan ini rutin kita laksanakan tiap Jumat. Diawali dengan senam, kemudiaan pembinaan dan pemeriksaan kesehatan. Pembinaan disini memberikan penambahan wawasan, mulai penjelasan teknis pemeliharaan kesehatan terutama kebugaran sebagai persiapan berangkat, paparan tentang kebijakan pembinaan kesehatan jamaah haji serta faktor resiko tinggi yang perlu diwaspadai,” imbuhnya.
Sedang pemeriksaan kesehatan, seperti tekanan darah, berat dan tinggi badan serta pemeriksaan dengan alat body fat monitor untuk mengetahui kadar lemak dalam tubuh, lemak perut, usia sel tubuh dan merekomendasi kebutuhan kalori untuk diet.(hms2)
Teks: Salah satu calhaj ketika melakukan pemeriksaan kesehatan dengan alat body fat monitor.