SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menuding perjuangan yang dilakukan DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kaltim yang mengangkat isu Blok Mahakam selama ini sarat kepentingan kelompok tertentu, bukan murni sebuah perjuangan. Bahkan Awang menyebut, ada cukong dibalik aksi-aksi perjuangan KNPI kepemimpinan Khairuddin atau akrab disapa Khoi tersebut.
“Saya sudah cek, oh ternyata pantas saja kantor Gubernur Kaltim ini sampai mereka tutup kain hitam dan berbagai aksi mereka lagi. Ternyata KNPI itu kan ada cukongnya di belakangnya. Ini sudah tidak benar namanya. Makanya saya waktu itu langsung tegas, mereka tangkap saja kalau sampai mengganggu aktivitas masyarakat,” kata Awang.
Menurutnya, perjuangan untuk meyakinkan Pusat sehingga Kaltim mendapatkan pengelolaan saham dari Blok yang kaya akan kandungan minyak dan gas (migas) itu, sudah dirasa cukup, tanpa harus melakukan aksi-aksi yang sifatnya anarkhis. Pasalnya, Menteri ESDM, Pertamina dan pihak-pihak terkait lainnya sudah setuju dan siap memberikan hak pengelolaan saham dimaksudkan.’
“Saya ini kan alumnus Lemhanas, jadi malu juga dihadapan Pusat kalau perjuangan untuk mendapatkan hak kita itu harus dengan berdemo. Apalagi sifatnya anarkhis. Sekali lagi saya tidak setuju cara-cara itu. Ditambah ada cukong dibalik semuanya, tidak benar namanya itu,” ujarnya dengan tegas.
Hingga saat ini, ditambahkannya, Kaltim sebenarnya sudah pasti mendapatkan hak pengelolaan saham namun maksimal 10 persen saja. “Kan sudah ada Permen (Peraturan Menteri, red) ESDM akan hal itu. Meski kita ini agak kecewa, Kaltim mendapatkan saham tidak lebih dari 10 persen itu, karena dalam penetapannya Kaltim tidak dilibatkan,” tambahnya. #zay