TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.com– Isu ditutupnya distribusi bahan pokok makanan oleh Pemerintah Kerajaan Malaysia di wilayah perbatasan khususnya di Krayan Nunukan menjadi perhatian dari pemerintah provinsi Kaltara. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi-UMKM Haerumuddin mengungkapkan hal ini langsung ditindaklanjuti oleh instansi tersebut dengan mengirimkan bantuan sembako.
“Memang benar demikian, mereka menutup jalur keluar masuknya barang ke Indonesia yang selama ini memang kebutuhan ini dipasok dari Malaysia,” jelas Haerumuddin, kemarin (8/6/2015).
Ia mengatakan, sebagai solusi jangka pendek, pihaknya mengirimkan bantuan langsung melalui Tarakan.
Beberapa barang yang dikirim sudah sesuai dengan daftar permintaan kebutuhan penduduk Krayan, seperti tepung, minyak goreng, gula, dan bahan pokok lainnya. Pasokan bantuan dari pemprov sudah dilakukan dua kali distribusi.
“Sabtu lalu sudah kita kirimkan seluruhnya itu sebanyak 3 ton, termasuk minyak, gula dan lainnya. Namun, sebelumnya pemerintah kabupaten Nunukan juga telah menyalurkan bantuannya ke Krayan, bahkan sampai saat ini pemerintah Nunu-kan sudah mengirim hingga 5 ton,” timpal Haerumuddin.
Rencananya, lanjut Haerumuddin, pada tanggal 12, 15, 29 Juni ini Pemerintah Nunukan kembali menyalurkan sembako ke Krayan.
“Memang ini program tahunan mereka, namun, untuk tahun-tahun sebelumnya kan hanya didistribusikan ketika menjelang Lebaran, Natalan dan waktu-waktu tertentu saja. Nah, mengingat kondi-sinya demikian, jadi dimajukan pengi-rimannya,” ulas Haerumuddin lagi.
Disinggung untuk jangka panjang atas ditutupnya jalur perbatasan, Haerumuddin mengaku, akan membicarakan dengan negara terkait; Malaysia. Namun, rencana ini masih dipertimbangkan dengan matang.
“Mungkin dalam sosek Malindo (Malaysia-Indonesia, Red.) akan kita angkat, kebetulan usai lebaran kita akan lanjutkan diskusi dengan Malaysia terkait sosial ekonomi keduanya,” ungkap Haerumuddin.
Selain itu, untuk solusi jangka panjang, pemerintah provinsi sendiri telah membuka jalur darat Malinau-Krayan. Jalan tersebut kini telah dibuka dan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua.
Sementara, Kepala Badan Pengelola Perbatasan (BPP) Kaltara, Udau Robinson mengatakan, kelangkaan tersebut tidak berlangsung lama. Karena, saat ini baik masyarakat Krayan maupun pedagang Malaysia sedang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. “Yang satu membutuhkan Sembako, sementara pedagangnya harus menjual habis Sembakonya,” akui Robinson.
“Tidak mungkin mereka (pedagang malaysia,red) menjual ke Malaysia, karena lokasinya berdekatan dengan Krayan (Indonesia),” timpalnya. #adver/hmsprov
Comments are closed.