BeritaKaltim.Co

Kondom Tak Jamin Bebas Tertular HIV/AIDS

sadar-bahaya-hivaids-permintaan-kondom-di-ntb-tembus-74-ribuTANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM- Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, dr Mathius Popang menegaskan, bahwa penggunaan kondom bukan jaminan seseorang bebas tertular virus HIV/AIDS, karena alat kontrasepsi tersebut memiliki pori-pori yang memungkinkan untuk ditembus virus.
“Jadi saya tegaskan disini dan perlu diketahui publik, bahwa penggunaan kondom untuk cegah HIV tidak aman 100 persen. Pada dasarnya fungsi kondom adalah untuk mencegah masuknya sperma, bukan untuk membendung serangan virus,” tegasnya.
Menurutnya, penggunaan kondom dalam program KB (keluarga Berencana) saja mengalami kegagalan hingga mencapai 20 persen di Indonesia . “Padahal perbandingan sperma dengan virus itu mencapai 450 banding 1,” katanya.
Kondom terbuat dari karet (latex) yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan polimerisasi, berserat dan berpori bagaikan tenunan kain. Pori-pori tersebut hanya dapat dilihat melalui mikroskop dengan lensa elektron.
Dikatakannya, besarnya pori-pori kondom dalam keadaan tidak meregang sebesar 1/60 mikron dan saat meregang 10 kali lebih besar ukurannya. “Padahal ukuran virus HIV itu kira-kira sebesar 1/250 mikron,” katanya.
Mathius mencontohkan, kondom yang beredar di pasaran Amerika Serikat yang terkenal sebagai kualitas terbaik saja mengalami kebocoran hingga 30 persen, di luar pori-pori kondom. “Kondom yang dijual di Indonesia di pinggir jalan, di tempat yang kena sinar matahari atau lampu langsung, dan apalagi yang sudah kadaluarsa, tidak ada jaminan efektif cegah HIV,” katanya.
Menurut dia, alat kontrasepsi latex itu harus disimpan di tempat yang berhawa dingin (20 derajat C) dan kering. “Kalau kondom dipakai pada alat kelamin laki-laki pada suhu 37 derajat , dan liang senggama perempuan juga pada suhu 37 derajat, tidak ada jaminan tidak ditembus HIV,” jelasnya.

Kondom idealnya mempunyai cacat lubang kecil mikroskopis maksimum 0,4 persen berdasarkan uji kebocoran dengan pengisian 30 mili air pada suhu kamar, dengan luas kondom ideal sebesar 80 cm2.

Saat ini, kata Mathius, badan POM di Amerika Serikat (FDA) telah memberikan persyaratan pada setiap perusahaan kondom agar mencantumkan peringatan disetiap kemasan yang berbunyi, bahwa kondom untuk sperma bukan untuk virus. Menurut Mathius cara untuk menghindari tertular HIV adalah tidak melakukan seks bebas, perselingkuhan, pelacuran, dan homoseksual. Oleh sebab itu dia berharap kepada produsen kondom di Indonesia juga mencantumkan peringatan seperti di Amerikat.

“Pastikan juga darah untuk transfusi tidak tercemar HIV dan selalu gunakan jarum suntik yang baru dan steril, agar aman tidak tertular berbagai penyakit,” katanya. #HEL

Leave A Reply

Your email address will not be published.