SAMARINDA, BERITAKALTIM.com -Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Samarinda kembali menggelar operasi gabungan yustisi sampah. Operasi rutin yang dilaksanakan selama empat hari ini terhitung dari Senin dan berakhir Kamis kemarin, terjaring sebanyak 70 warga yang membuang sampah tidak tepat waktunya.
“Selama empat hari kami menelusuri di dua kecamatan yakni Loa Jana Ilir dan Kecamatan Sungai Kunjang kami berhasil menjaring 70 pelanggar, memang angka ini sedikit mengalami penurunan dibanding bulan lalu dengan operasi yang sama,” lontar Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengawasan DKP Samarinda Syahril.
Sebenarnya kegiatan rutin ini sendiri dilakukan menurutnya sebagai langkah pembinaan kepada masyarakat.Khususnya mengingat mengenai tata tertib cara membuang sampah yang benar sesuai dengan Peraturan Daerah tahun 2011 yang mengatur untuk membuang sampah di TPS sesuai ketentuan waktu yakni dari pukul 6 malam hingga 6 pagi.
Maksudnya agar sinkron dengan armada angkutan sampah sampai ketempat pembuangan akhir.
“Karena bila membuang sampah tidak sesuai jadwal maka diperkirakan terjadi penumpukan sampah sampai siang hari dan diperkirakan bisa mencemari lingkungan warga dengan bau tak sedap di sekitar TPS yang juga terkumpulnya virus serta kuman penyakit,” tambahnya.
Banyak alasan yang diutarakan warga ketika terjaring operasi. Mulai dari tidak tahu aturan sampai yang lainnya.
Padahal DKP sudah menjelaskan informasi mengenai aturan Perda mulai media cetak dan lainnya bahkan pada setiap TPS sudah dipasang pengumuman.
Kepala DKP Samarinda Dadang Airlangga mengutarakan kalau program Yustisi sangat berkaitan dengan program pihaknya karena ada sinkronisasi antara kegiatan DKP dari hulu ke hilir.
“Selain untuk menertibkan masyarakat, juga bisa mengukur tingkat pelayanan yang dilakukan DKP kepada masyarakat. Dan semoga warga bisa terus mendukung program Pemerintah Kota melalui DKP untuk menuju Samarinda bersih meski sebenarnya Adipura bukan tujuan akhir,” ucap Dadang.
Ditanya program tadi tetap berjalan selama Ramdhan dan Idhul Fitri mendatang, mantan Kepala BP2TSP Samarinda ini mengatakan akan menghentikan sementara operasi tadi, dan akan dilanjutkan sekitar Agustus nanti. Hms 14