
TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Semakin meluasnya kawasan pemukiman padat penduduk yang ada di Kabupaten Berau,tepatnya beberapa kecamatan terdekat dari ibu kota Kabupaten seperti kecamatan Tanjung Redeb,kecamatan Sambaliung,kecamatan Gunung Tabur ataupun kecamatan Segah, membuat pemadam kebakaran (PMK) Kabupaten Berau harus lebih siaga dalam menghadapi keadaan bila sewaktu waktu terjadi banjir, bencana kebakaran ataupun bencana alam lainnya seperti longsor dan banjir.
Menurut Kepala Pelaksana PMK Kabupaten Berau, Mahdi Hasan yang ditemui media ini beberapa waktu lalu, selain menangani masalah kebakaran, mereka juga menangani masalah tanah longsor dan banjir.
Masih menurut Mahdi, kurangnya tenaga yang ada di PMK saat ini juga menjadi kendala bagi mereka. Karena menurut standardnya setiap regu seyogyanya sekitar 20 orang.Namun nyatanya mereka hanya mempunyai 9 personil untuk setiap regunya. Untuk masing-masing regu, mereka mempunyai jam kerja 8 jam/hari dimana dalam sehari terbagi menjadi 3 shift.
PMK sendiri saat ini berada di bawah naungan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) yang merupakan lembaga pemerintah non-departemen.
“Kami di sini mempunyai struktur Kepala Pelaksana yang membawahi 3 Kasi, yaitu Kasi Pra bencana, Kasi Tanggap Darurat dan Kasi Pasca Bencana,” lanjut Mahdi.
“Untuk Kasi Tanggap Darurat sendiri membawahi 3 unsur bencana yang ada,yaitu bencana kebakaran, bencana tanah longsor dan bencana banjir,” urai lelaki yang mulai menjabat sebagai Kepala Pelaksana di PMK tersebut sejak November 2014 yang lalu itu.
Selama bergabung dengan PMK, Mahdi mengakui masih banyak yang perlu diperhatikan olehnya,ataupun oleh pemerintah daerah setempat mengenai kesejahteraan personil di PMK tersebut.
Mahdi mengatakan,selain personil yang kurang, peralatan di PMK sendiri juga belum lengkap. Menurut dia, baju khusus tahan api pihaknya hanya mempunyai 2 setel.Sementara untuk mengantisipasi kebakaran di laut pihaknya juga belum mempunyai speed sendiri.
“Kami hanya mempunyai 2 setel baju tahan api, kami juga tidak mempunyai speed sendiri. Jadi untuk hal-hal seperti itu, kami berharap Pemerintah Daerah maupun DPRD Berau ikut memperhatikan kami,” tutur Mahdi.
Selain daripada itu,Mahdi juga berharap Pemda setempat agar lebih memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan para personil di PMK,mengingat pekerjaan mereka sangat berbahaya hingga nyawa menjadi taruhannya.
“Saya sangat berharap,Bupati Berau bisa memfasilitasi kami duduk bersama dengan berbagai instansi dan lembaga yang ada keterkaitannya dengan PMK ini termasuk dengan DPRD,untuk bersama-sama membahas kekurangan kekurangan yang ada di PMK ini sehingga PMK ini nantinya bisa lebih baik dari sebelumnya,” tutupnya. #Jod
Comments are closed.