SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Dana pembangunan dua pasar tradisional yang dikelola Pemkot Samarinda dari APBN Tahun Anggaran 2015 terancam hangus. Dua pasar yang akan dibangun menggunakan dana tersebut adalah Pasar Bengkuring Rp1,2 miliar dan Pasar Palaran Rp6 miliar. Kedua proyek itu hingga kini belum dilelang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Samarinda.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pasar Kota Samarinda, H Sulaiman Sade ketika ditemui kemarin. Menurutnya, dana dari APBN itu diluncurkan Kementerian Perdagangan ke Disperindag Kabupaten/Kota se-Indonesia, tapi di daerah menjadi terkendala karena pasar berada di bawah Dinas Pasar dan itu sudah diatur dalam Perda masing-masing kabupaten/kota.
“Itu yang menjadi kendala, seperti di Samarinda, pasar berada di bawah Dinas Pasar dan itu dikuatkan dengan Perda,” katanya.
Ia membenarkan hingga saat ini pekerjaan pembangunan kedua pasar belum dilelang, sebab Disperindag Samarinda juga merasa itu di luar kewenangannya dan secara teknis merasa tidak kompeten melakukan pekerjaan membangun pasar.
Sekarang ini, lanjut Sulaiman, sedang dilakukan koordinasi dengan Disperindag Kota Samarinda supaya dana itu tidak sampai hangus, karena kalau sampai hangus akan merusak kredibilitas Pemkot di mata pemerintah pusat dan tahun-tahun yang akan datang sulit lagi meminta dana untuk kegiatan serupa.
“Masih kita upayakan dana itu terserap dengan melakukan kajian hukum dan kegiatan pembangunan pasar bisa terlaksana. Kita rugi kalau tak memanfaatkan dana itu, apalagi saat keungan daerah sangat memerlukan support dana dari APBN,” kata Sulaiman.
Diterangkan, program Presiden Joko Widodo merevitalissasi pasar tradisional dalam jumlah ribuan pasar dalam lima tahun pemerintahannya berasal dari komitmennya saat maju menjadi calon presiden dan mendapat dukungan dari Asosiasi Pedagang Pasar se-Indonesia.
Kegiatan revitalisasi pasar menggunakan dana dari APBN itu antara lain meningkatkan kualitas bangunan pasar, meningkatkan fasilitas umum di pasar, sehingga kondisi pasar lebih nyaman bagi pedagang maupun konsumen.
Pekerjaan pembangunan pasar di Samarinda ditahun 2015 yang sedang berjalan saat ini, kata Sulaiman yakni, pembangunan Pasar Segiri. Sifat pekerjaannya rehab berat di bagian yang masih dalam pengelolaan Dinas Pasar. Rehab berat Pasar Segiri menelan dana Rp10 miliar dan bersumber dari bantuan keuangan Pemprov Kaltim tahun anggaran 2015.
Ia menyebut sudah ada komitmen dari Gubernur Kaltim untuk membantu revitalisasi pasar di Samarinda dalam lima tahun dengan jumlah dana dijanjikan Rp110 miliar. Stelah dapat kucuran Rp10 miliar tahun 2015, masih ada kewajiban gubernur menambah Rp100 miliar lagi.
Dana yang dijanjikan gubernur itu akan digunakan bagi membangun pasar baru di Air Putih. Lahannya sudah ada dan sebagian sudah dimatangkan. Kemudian untuk merevitalisasi pasar lainnya yang ada di Samarinda.
Dinas Pasar Kota Samarinda membawahkan 12 pasar dengan jumlah pedagang aktif seluruhnya 4.425 pedagang yang tersebar di Pasar Segiri, Ijabah, Bengkuring, Merdeka, Kedondong, Krang Paci. Kemudian Pasar Pagi, Sungai Dama, Kemuning, Palaran, dan Pasar Baqa, serta Citra Niaga.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Samarinda, H Jony Bachtiar Seman belum bisa dihubungi untuk diminta konfirmasinya soal pemanfaatan dana pembangunan pasar sebesar Rp7,2 miliar tersebut karena, saat dihubungi telepon selulernya tidak aktif. #into
Comments are closed.