BeritaKaltim.Co

Kaltim Bisa Miliki SMK Tenaga Surya Pertama di Indonesia

14YAHYA ANJAwebSAMARINDA,BERITAKALTIM.com – Mendukung ketersediaan energi altenatif terbarukan pengganti energi tak terbarukan, Wakil Ketua DPRD Kaltim Henry Pailan Tandi Payung menilai perlu didirikan sekolah jurusan khusus konsentrasi pada studi konversi energi.

Apalagi jika sekolah tersebut didirikan berjenjang mulai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga jenjang perguruan tinggi seperti Politeknik Negeri (Polnes).

“Kalau untuk perguruan tingginya bisa dimasukkan jurusan Teknik Konversi Energi, nanti didalamnya bisa memuat berbagai konversi energi terbarukan seperti tenaga surya dan energi terbarukan lain. Sementara level SMK, khusus jurusan tenaga surya,” kata Henry.
Hal ini juga sebagai bagian mengantisipasi pasca pemanfaatan energy tak terbarukan seperi migas dan batu bara.

Henry mengapresiasi langkah Dinas Pertambangan dan Energi Kalimantan Timur yang telah mengadakan pelatihan dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada 11-13 juni lalu. Pelatihan yang bekerjasama dengan Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tersebut sangat positif apalagi diikuti perwakilan peserta dari berbagai daerah.

“Niat baik pendirian sekolah kejuruan dibidang konversi energi seperti tenaga surya memang diperlukan kerjasama berbagai pihak terkait untuk mendukung terwujudnya SMK jurusan konversi tenaga surya. Seperti Balai Besar Teknologi Energi dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi,” terang Henry.

Meskipun saat ini di Indonesia belum terdapat SMK yang khusus jurusan tenaga surya, Henry optimis Kaltim dapat menggagas pendirian SMK tersebut.

Sebab sangat besar manfaat energi tenaga surya, selain mudah diperoleh.
Dengan mengoptimalkan pemanfaatan energi tenaga surya maka turut mendukung pemerintah dalam penyediaan energi yang ramah lingkungan.

”Hampir segala aktivitas selalu ditunjang dan membutuhkan energi listrik, terutama daerah-daerah yang saat ini masih kesulitan listrik agar bisa menikmati energi listrik setidaknya dari PLTS,” kata Henry.

Senada, Yahya Anja Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim juga mendukung pendidikan kejuruan yang dapat menghasilkan energi terbarukan. Menurutnya, tenaga surya tentu bukan hal baru lagi dalam kehidupan manusia.

Yahya setuju bila Kaltim memiliki sekolah khusus mempelajari konversi energi tenaga surya menjadi energi listrik yang dapat dimanfaatkan. “Saya fikir hal ini perlu menjadi agenda lebih lanjut pemerintah agar mendirikan sekolah kejuruan tenaga surya.

Apalagi hingga kini belum ada sekolah kejuruan yang khusus mempelajari tenaga surya untuk di konversi menjadi energi yang dapat dimanfaatkan secara nyata dalam setiap aktivitas masyarakat,” kata Yahya. (adv/lia/dhi)

Comments are closed.