BeritaKaltim.Co

Margriet Tersangka Penelantaran Angeline Punya Rumah di Balikpapan

balikpapan margriet dan rumahnya di balikpapanBALIKPAPAN, BERITAKALTIM.COM – Margriet Christina Megawe tersangka penelantaran anak yang kini masih menjalani proses penyelidikan di Polda Bali ternyata pernah menetap di Balikpapan selama 13 tahun. Bahkan rumah yang didiami Margriet bersama Suami hingga kini masih berdiri tegak meski kurang perawatan.

Dari cerita Lilianawati ketua RT 49 Kelurahan Sumber Rejo Balikpapan Tengah diketahui Margriet bersama Suami tinggal di daerah tersebut tepatnya di Jalan Bonto Bolaeng sejak tahun 1980 hingga 1993. Setelah itu keduanya pindah ke Bali hingga sekarang.

Menurut Lilianawati, selama tinggal di kawasan tersebut Margriet dikenal sebagai sosok yang dermawan dan suka menolong orang susah. Tidak itu saja, Keluarga Margriet ini juga yang membangun Jalan Bonto Bolaeng dan masih bisa dinikmati warga hingga sekarang.

“Ibu Margriet ini tinggal di kawasan kami sejak 1980 hingga 1993. Selama beliau bersama suami tinggal di kawasan ini terkenal sangat dermawan dan suka menolong orang susah. Bahkan Jalan masuk di Bonto Bolaeng ini merupakan hasil kerja Ibu Margriet bersama suami,” ungkap Lilianawati Ketua RT 49.

Mencuatnya kasus kematian Angeline bocah berusia 8 tahun yang juga anak angkatnya hingga dikaitkan ke Margriet cukup membuat Liliana dan warga Bonto Bolaeng terkejut. Rata-rata tidak menduga jika Margriet bisa tersangkut kasus yang menghebohkan ini. Bersama warganya, Liliana berharap kasus ini cepat terungkap dan berharap Margriet tidak tersangkut peristiwa pembunuhan sadis yang dilakukan pembantunya yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Menurut Hans Megawe, kakak kandung Margriet, adik perempuannya itu lahir di Sanga Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara. Berdasarkan data dari penyidik Polres Denpasar, Margriet lahir di Kalimantan Timur, 3 Maret 1955.

Margriet lahir sebagai anak keempat dari sembilan bersaudara. Kedua orangtuanya, Yohanes Paulus Megawe dan Engelia Sumilat, berasal dari Talaud, Sulawesi Utara.

Saat masih mengikuti pendidikan di bangku SMA, Margriet sekolah di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Margriet pernah dua kali berkeluarga. Pertama, dia menikah dengan Wenlis, seorang pilot, tahun 1976, tetapi kemudian bercerai. Mereka dikaruniai seorang anak, Yvone Megawe. Sepuluh tahun kemudian, 1986, Margriet dipersunting Douglas B Scarborough, pria asal Texas, Amerika Serikat, yang pernah bekerja di bidang pertambangan minyak Kalimantan Timur.

Dari perkawinan kedua, Margriet dianugerahi anak bernama Christina Scarborough. Tahun 2000-an, keluarga ini berpindah-pindah, ke Pekanbaru, kemudian Jakarta. Tahun 2007, tepatnya 24 Mei, Margriet mengasuh bayi baru lahir dari pasangan suami-istri Ahmad Rosyidi dan Siti Hamidah. Anak itu kemudian dinamai Angeline, bocah menghebohkan yang ditemukan membusuk pada 10 Juni lalu setelah dinyatakan hilang sejak 16 Mei 2015.

Ayah Margriet dulu bekerja di Pertamina dan memiliki sembilan orang anak. Margriet adalah anak keempat dan Hans adalah anak ketiga. Semasa muda, Margriet pernah bekerja di salah satu perusahaan swasta di Tarakan.

Keterampilan Margriet berbahasa Tagalog, bahasa nasional Filipina, mengantarkannya pernah bekerja pada kantor Konsulat Indonesia di Filipina. “Saat bekerja inilah, dia bertemu dengan suaminya yang pertama,” ujar Hans. #Ahz/k

Comments are closed.