SAMARINDA, BERITAKALTIM.com – Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang menyebut semua masyarakat di kota ini berhak untuk mendapatkan pelayanan yang sama. Begitu pula dalam hal pembangunan.
Dipastikan, pembangunan yang berjalan hampir lima tahun belakangan itu berjalan merata tanpa membedakan wilayah yang satu dengan yang lainnya. Bahkan ia menyebut semua wilayah di Kota Tepian sama. Artinya, tak ada yang disebut pusat kota ataupun wilayah pinggiran.
“Semuanya sama. Karena kita sama-sama tinggal dalam wilayah Kota Samarinda,” tegasnya.
Kata dia, pembangunan yang ia motori selama ini juga tanpa membedakan warga yang satu dengan yang lain. Apalagi itu perbedaan yang bersifat sektarian.
“Sekali lagi, saya bangun kota ini tanpa perbedaan. Karena itu sudah menjadi prinsip saya. Termasuk dalam hal pembangunan jalan lingkungan dan gang untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat,” tegasnya.
Buktinya lanjut dia, program semenisasi jalan lingkungan dan gang kini sudah melampaui target. Karena di awal masa kepemimpinan, rencana hanya sekitar 3.000 ruas jalan yang dimuluskan sesuai hasil survei. Namun kini justru sudah hampir mencapai 4.500 ruas jalan.
400 ruas jalan di antaranya dalam proses pengerjaan yang dibiayai dari APBD 2015. Jika memungkinkan, akan ditambah lagi pada APBD Perubahan tahun ini. Begitupun upaya mengurai kemacetan dengan membangun Jembatan Mahkota II dan Jalan Layang (Flyover) Air Hitam yang hampir dipastikan tuntas akhir tahun ini.
“Selain Mahkota II dan Flyover Air Hitam, upaya mengurai kemacetan lalu lintas juga dengan cara membangun jalan lingkar luar. Jadi kendaraan tidak hanya terkonsentrasi dan menumpuk di tengah kota,” terang Wali Kota. (hms6)
Teks Foto: TAHUN INI BERES. Wali Kota Syaharie Jaang (baju putih) kala meninjau progres pembangunan Flyover Air Hitam yang ditarget tuntas akhir tahun ini.
Comments are closed.