TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Jalan Protokol dan beberapa jalan lain di wilayah Tanjung Redeb Kabupaten Berau memiliki kekurangan pohon peneduh, sehingga pejalan kaki atau pengendara motor sangat merasakan teriknya matahari. Sedangkan untuk penanganan sampah, tidak ada pemilahan tong sampah organik, anorganik dan sampah B3 (bahan beracun berbahaya).
Inilah penilaian Tim penilai Adipura 2015 yang telah bertandang ke Tanjung Redeb dan sekitarnya seminggu yang lalu.
“Mereka datang untuk mengambil beberapa titik-titik penilaian,” ungkap Junaidi S, Plt Kepala Bidang Komunikasi dan Pemberdayaan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Berau.
Dipaparkan Junaidi bahwa kota Tanjung Redeb masih minim pohon peneduh sehingga sangat terasa panas dan tidak teduh, sedangkan
untuk pemilahan sampah, masih belum dipisahkan antara tong sampah organik, an organik dan sampah B3.
Adapun yang telah dikunjungi tim penilai H Slamet dan Akbar dari BLH Provinsi Kaltim dan Guntur dai PPLH Universitas Mulawarman
adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bujangga, Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD), Taman Cendana, Kantor Bappeda yang telah
memiliki tiga Tempat Pembuangan Sampah (TPS) tiga warna yakni hijau (untuk sampah organik kuning (an organik) dan merah (B3,
bahan beracun berbahaya).
Selain itu, sebut Junaidi tim penilai juga mengunjungi Puskesmas Kampung Bugis,Rumah Sakit Abdul Rivai (RSUD), SD 021 jalan
Kemakmuran, SD 02, 08 Teluk Bayur. Untuk jalanan, tim penilai menapaki jalan Jenderal Achmad Yani dan SA Maulana, Mangga 2, Pulau Sambit , Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) serta Perumahan.
Tak luput dari penilaian adalah SLTA adalah SMA 1 Tanjung Redeb, SMK 1 Tanjung Redeb. Untuk penanganan permasalahan ini, disebutkan BLH pihaknya akan mengkoordinasikan dengan Dinas Kebersihan dan instansi terkait. #Hel
Comments are closed.