SAMARINDA,BERITAKALTIM.com – Pemukiman padat penduduk di jalan AM Sangaji gang 25 RT 14 Samarinda Utara, Sabtu (20/06/2015) malam terjadi musibah kebakaran. Dalam musibah tersebut sedikitnya lima rumah tinggal tidak tersisa.
Menurut M Yamin Ketua RT 14, saat mengetahui munculnya kobaran api dirinya tengah berada di surau untuk menjalankan shalat magrib. Tepat saat imam mengangkat takbir pada rakaat pertama usai berbuka puasa itulah dirinya mendengar teriakan warga. Yamin pun bergegas menuju Pos ronda dan secepatnya membunyikan tanda peringatan pada warga.
“Saat musibah terjadi kami baru saja selesai berbuka puasa dan tepat saat imam mengangkat takbir saya dengar teriakan kebakaran karenanya saya langsung bergegas menuju pos ronda untuk memberikan peringatan pada warga,” kata M Yamin.
Yamin menjelaskan, api pertama kami muncul dari belakang rumahnya. Akan tetapi Yamin belum mengetahui penyebabnya. Dirinya bersama warga lain terlalu sibuk untuk secepatnya memadamkan kobaran agar tidak menjalar ke bangunan lainnya.
“Yang saya tau api pertama kali muncul dari belakang rumahs saya namun saya tidak mengetahui penyebabnya karena kami masih sibuk memadamkan kobaran dan belum memikrkan penyebab kejadiannya,” tambahnya.
Ditengah kepanikan itulah warga berusaha memadamkan kobaran dengan peralatan seadanya namun gagal. Hal itu terjadi lantaran bangunan rata-rata terbuat dari bahan kayu. Bahkan petugas pun sempat kesulitan menjangkau titik api lantaran lokasi kebakaran berada di gang sempit.
Untuk memudahkan petugas dari PMK Samarinda dibantu sejumlah relawan dari Balakarcana dan LSM Pelik terpaksa menggunakan mesin portable.
Setelah berjuang cukup keras, Kobaran akhirnya berhasil dipadamkan kurang satu jam setelah belasan unit mobil pemadam dikerahkan untuk mendukung petugas yang menggunakan mesin portable.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. #Ahz
Comments are closed.